4 Sungai Besar di Sumsel Status Siaga, Salah Satunya Sudah Banjiri lahat
Personel Polsek Jarai, mengevakuasi anak-anak dan lansia, dari genangan banjir di Desa Pelajaran dan Nanti Giri. -FOTO: AGUSTRIAWAN/SUMEKS-
SUMATERAEKSPRES.ID - EMPAT sungai besar di wilayah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), tengah pasang tinggi. Potensi memicu banjir, salah satunya Sungai Lematang di Kabupaten Lahat.
Berdasar update laman BBWS Sumatera VIII, https://bbwssumateraviii.co.id/, pada pukul 11.15 WIB, Sabtu 27 Januari 2024, tinggi muka air Sungai Lematang di dua titik antara 5-6 meter.
Untuk hasil pengukuran AWLR Sungai Rotan, tinggi muka air Sungai Lematang mencapai 6,41 meter. Berstatus siaga 1. Sedangkan dari pengukuran AWLR Modong, Sungai Lematang ketinggian muka airnya 5,2 meter.
Lalu, tercatat pada AWLR Sekanak, tinggi muka air Sungai Musi 4,15 meter. Hasil pengukuran AWLR Babatan Saudagar, tinggi muka air Sungai Ogan 6,2 meter.
BACA JUGA:Banjir Bandang Terdampak 4 Kecamatan, Rusak Ratusan Hektare Sawah dan Kebun
BACA JUGA:Polsek Pendopo Antisipasi Banjir dan Bersihkan Pohon Tumbang: Respons Cepat Menjelang Cuaca Buruk
Sementara, tinggi muka air Sungai Musi dengan pencatatan AWLR Pengumbuk yaitu 5,03 meter. Ada satu sungai yang berstatus siaga 2, yakni Sungai Musi, dengan hasil pengukuran AWLR Semangus tinggi muka air 5,7 meter.
Dua sungai lain masuk status siaga 3. Tercatat di AWLR Serijabo, tinggi muka air Sungai Ogan 5,25 meter dan AWL Serdang Menang dengan tinggi muka air Sungai Komering 3,01 meter.
Dengan tingginya air beberapa sungai besar itu, maka air dari anak-anak sungai akan susah masuk ke Sungai Musi. Ditambah turun hujan, maka potensi banjir meningkat.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal alisyahbana SSTP MM, melalui Kabid Penanganan Darurat Sudirman SKM MSi, menjelaskan banjir bandang di Kota Pagaralam dan Kabupaten lahat, akibat hujan lebat pada Jumat malam (26/1).
BACA JUGA:Rumah Hanyut Disapu Banjir, Pemkab Muba Bangunkan Lagi Rumah Tomi
BACA JUGA:900 Warga di Kelurahan Keramasan Terdampak Banjir Diberi Bantuan
“Kronologinya hujan dengan intensitas tinggi selama kurang lebih 5 jam. Air bersumber dari daerah hulu Sungai, sehingga banyak membuat warga terdampak,” kata Sudirman, kemarin.
Banjir bandang di Kota Pagaralam, dari informasi yang diterimanya terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. “Selain 21 rumah terdampak banjir, ada 2 rumah yang hanyut terbawa arus. Rumah milik Samir dan Tamin,” bebernya.