Honorer Desak Kenaikan Usulan Formasi, Teddy Minta Formasi Ditambah Jadi 900

AKSI DAMAI: Tenaga honorer melakukan aksi damai ke rumah dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) memperjuangkan menambah formasi honorer yang rencananya diusulkan sebanyak 625 orang.-foto : berri/sumeks-

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan tenaga honorer melakukan aksi damai ke rumah dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Kedatangan mereka untuk meminta Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah dapat memperjuangkan menambah formasi tenaga honorer yang rencananya diusulkan sebanyak 625 orang.

Rencana usulan 625 dinilai terlalu sedikit. Dibanding jumlah honorer yang saat ini masih berjumlah ribuan. Disamping unek unek lain yang mereka sampaikan di depan Teddy dan pejabat terkait lainnya. 

"Kami berharap formasi bisa ditambah jadi 2.000 orang," sebut Ridwan, honorer nakes Puskesmas, kemarin (26/1). Rencana usulan formasi sebanyak 625 diharapkan bisa ditinjau ulang. 

Susanti, honorer yang sudah mengabdi 13 tahun berharap ada prioritas dan pemisahan antara honorer lama dengan baru. Karena akan sulit bersaing dengan honorer yang masih baru. Termasuk usulan dipisahkan formasi untuk K2 dengan honorer lainnya. "Karena meski nilai kami tertinggi masih kalah dengan K2," ujarnya. 

BACA JUGA:Khusus Honorer Disiapkan 1,6 Juta Formasi, MenPANRB Ingatkan Pemda Usul Maksimal. Tak Ingin Ini Terulang

BACA JUGA:Ayo Segera Daftar! Program Beasiswa BeaGuru Batch 8 Tawarkan Fasilitas Menarik untuk Guru Honorer Indonesia

Usulan honorer untuk menambah formasi langsung direspon Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah yang meminta Kepala BKAD OKU Setiawan menghitung ulang. Sempat terjadi 'nego' kenaikan jumlah formasi. Awalnya, Kepala BKAD OKU, menyampaikan maksimal ditambah jadi 700.

Dengan kenaikan itu menurut Setiawan hitungan defisit tahun berikutnya sebesar Rp 84 milyar. Karena dinilai penambahan masih sedikit, tenaga honorer tidak puas. Teddy meminta dicarikan sumber anggaran lain dan efisiensi yang bisa dilakukan. 

Didapat penambahan sebanyak 800 orang dengan asumsi defisit bertambah menjadi Rp 91 milyar. Serta belanja pegawai membengkak menjadi 48,9 persen. Hingga Bupati OKU mengambil kebijakan meminta ada tambahan formasi menjadi 900 orang. 

Kepala BKPSDM OKU Mirdaili SSTP MM menyampaikan dari BKPSDM OKU inginnya persoalan honorer bisa tuntas. Seperti tenaga honorer K2, kesehatan, pendidikan, dan teknis. Khususnya yang sudah masuk database. Tapi sebutnya, ada sisi lain yakni anggaran yang disampaikan BKAD OKU.

BACA JUGA:Pj Wako Kumpulkan Para Kepsek di Prabumulih, Dapati Terduga Pelecehan Oknum Guru Honorer

BACA JUGA:Gaji Sama, Tunjangan Beda, Tri: Kami Berharap Sisa Honorer K2 Tendik Bisa juga Diangkat

"Ada prioritas K2 yang tersisa tahun ini dihabiskan sebanyak 267," ujarnya. Ada dari guru dan dari tenaga teknis. Sedangkan untuk nakes sudah selesai semuanya. Tapi persoalan jika diminta dipisahkan antara formasi K2 dengan honorer. Sedangkan aplikasi tidak mengenal pemisahan tersebut.

"Sebanyak 900 orang ini akan dibagi untuk tiga jenis formasi guru, nakes dan teknis," ujarnya. Ditambahkan Mirdaili, saat penerimaan PPPK 2023 sebetulnya seluruh alokasi untuk honorer di OKU. Tapi keluar aturan di pusat harus ada formasi untuk umum dan disabilitas sebanyak 20 persen. Sehingga mengurangi formasi dari para honorer di Kabupaten OKU. (bis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan