Dorong Petani Jual Beras ke Bulog, Minta Pemda Bikin Regulasi, Hanya Terealisasi 20 Persen
grafis bulog--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Urusan Logistik (Bulog) mengharapkan kepada pemda agar dapat membuatkan regulasi yang mendorong petani memproduksi beras dan menjualnya ke Bulog.
Pimpinan Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Mohammad Alexander mengungkapkan pihaknya perlu dukungan pemda lewat regulasi.
“Supaya mendorong petani menjual berasnya ke kita untuk stok beras memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya kepada koran ini, kemarin (16/1). Menurutnya, support pemda kepada Bulog tersebut supaya serapan beras dari petani juga lebih banyak dan penyaluran kepada masyarakat bisa menggunakan beras lokal yaitu beras hasil petani Sumsel.
Dikatakan regulasi ini cukup penting mengingat tak semua petani di Sumsel menjual berasnya ke Bulog saat panen raya. “Kita harap semua petani dapat menjual berasnya ke kita karena saat ini sebagian produksi beras Sumsel lari ke daerah lain seperti Lampung, Jawa, dan beberapa perusahaan mitra besar," sebutnya.
BACA JUGA:Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
BACA JUGA:Gebyar Pasar Murah Disnakertrans Sumsel: Distribusikan 20 Ton Beras Bulog, Per 5 Kg Harganya Segini!
Apalagi, menurutnya, musim panen beras tahun ini mengalami kemunduran sekitar bulan akhir Februari. “Agak mundur estimasinya sekitar akhir Februari atau Maret. Sekarang kan sudah masuk musim tanam, cuma ada beberapa yang akan panen di bulan Januari pertengahan atau akhir Januari," ungkapnya. Walau akhir Januari itu sawah petani yang akan panen jumlahnya sedikit.
"Saat ini untuk harga gabah kering panen (GKP) sekitar Rp6.900-Rp7.000 per kilogram. Sementara Bulog membeli gabah kering giling (GKG) Rp6.300 di Gudang Bulog, jadi kalau misal gabah kering panen itu dihargai Rp6.900-Rp7.000, kan diproduksi lagi dari GKP ke GKG hingga menjadi beras," tambahnya.
Bulog saat ini memiliki daerah pemasok beras tersendiri di Provinsi Sumatera Selatan. "Ada dari petani di Pegayut, Gasing, Belitang itu sudah jadi sentra beras semua," katanya. Selain itu terdapat 4 kualifikasi beras yang dibeli Bulog dari petani menurut peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2023.
BACA JUGA:Bulog bisa Tampung Beras Petani Lokal, Pastikan Stok Beras Aman
BACA JUGA:Beras Bulog Laris Manis di Prabumulih, Pedagang Sembako Lain Merana, Ternyata Ini Penyebabnya
"Jadi ada standarnya Bulog membeli kadar air maksimal 14 persen, derajat sosoh minimal 95 persen, butir patah maksimal 2 persen, butir menir 2 persen," katanya. Sejauh ini beras serapan petani di tahun 2023 mencapai 20 persen dari target Bulog Sumsel Babel yaitu 100.000 ton, artinya terealisasi sekitar 20.000 ton.
"Serapan Bulog di tahun 2023 itu sekitar 19-20 dari target kurang lebih 100.000 ton. Kita menyerap beras dari petani itu 20 persen berarti 20.000 ton, masih minim memang. Inilah yang berusaha kita dorong," lanjutnya. Di tahun 2024 tidak ada pengurangan target penyerapan beras petani. "Mungkin hampir sama ya, engga dikurangi," pungkas dia. (yun/fad/)