Bekali Mahasiswa dengan Skill Industri

DR ING AHMAD TAQWA MT, Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri)--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan, Politeknik Negeri Sriwijaya  (Polsri) menjalin kerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha (Dudi). Hal tersebut diungkap Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), Dr Ing Ahmad Taqwa MT, kemarin.  

Ia menegaskan dalam membekali para mahasiswa agar memiliki skill sesuai yang diharapkan Dudi, pihaknya menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan. "Kita melakukan MoU kerja sama dengan berbagai Dudi yang jumlahnya sekitar 200 lebih," sambungnya. 

BACA JUGA:Poltekkes Kemenkes Palembang, Gelar 2nd International Conference on Health, Social Science and Technology

BACA JUGA:Bidik Akreditasi Internasional, Motivasi Dosen-Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Lakukan Penelitian

Dikatakan, sebelumnya serapan alumni paling lama sekitar enam bulan. Namun ini bisa lebih cepat seiring adanya upaya peningkatan kompetensi lulusan dimana para mahasiswa sebelum tamat sudah dibekali skill dari proyek-proyek pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Lanjutnya, Program Ekosistem Kemitraan melibatkan kerja sama dengan mitra telah berlanjut melibatkan Dudi. "Kerja sama kemitraan dengan Dudi telah mencakup berbagai aspek, seperti Tridharma Perguruan Tinggi dan kolaborasi dalam proyek-proyek inovatif," jelasnya. 

Dikatakan, hal ini bertujuan untuk memperkuat ikatan antara sektor pendidikan dan industri demi menciptakan lulusan yang lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja.

"Banyak yang bisa kita lakukan dan menyamakan persepsi. Harus match antara dunia usaha industri dengan dunia pendidikan," jelasnya. 

BACA JUGA: Poltekpar Latih Mahasiswa Membangun Bisnis Kuliner

BACA JUGA:Cegah Pencemaran Lingkungan Udara dan Sawit, Upayakan Dukung Poltekpar Kerja Sama dengan Pemprov Sumsel

Pihaknya sendiri melaksanakan program vokasi yakni program pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan tenaga ahli untuk penguasaan keahlian terapan tertentu.

"Ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Pemerintah punya kebijaksanaan. Terbuka namun bersaing. Kita harus mampu bersaing secara competitive fund vokasi (CFV) dan kita harus siap mengisi dan membekali diri," tandasnya. (nni/fad)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan