Bantuan Hidup Dasar Jadi Pertolongan Pertama
*Tangani Kasus Henti Jantung
PALEMBANG - Sumsel berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) 6000 Telapak Tangan Anak Indonesia Untuk Kehidupan. Penghargaan tersebut diterima langsung Gubernur Sumsel, H Herman Deru dalam rangkaian kegiatan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) di Dinning Hall Jakabaring Sport City, Minggu (5/2).
Gubernur Sumsel, H Herman Deru, mengapresiasi upaya Indonesian Society of Intensivist Anesthesiologist (INASIA) yang menjadikan Provinsi Sumsel sebagai tuan rumah digelarnya pelatihan BHD. "Kemampuan ini harusnya tidak hanya dimiliki tenaga medis seperti perawat, tetapi juga masyarakat awam lainnya. Mengingat kondisi darurat dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja," katanya, kemarin.
Termasuk, sambung Deru, apa yang anak-anak lakukan ini sangat berguna bagi kehidupan. "Ini adalah misi kemanusiaan, dimana para peserta dapat membantu siapapun saat dibutuhkan, khususnya bagi warga Sumsel," ujar dia.
Makanya Deru mengajak Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) untuk memberikan pelatihan kepada komunitas besar, seperti pramuka dan PMI. "Semakin banyak yang paham semakin baik," ucap dia. Baca juga : Sumsel Terbaik di Nusantara untuk Urusan Inovasi, Kalahkan Jawa Barat dan Jawa Timur
Apalagi, lanjutnya, BHD perlu dipelajari dan tak bisa dilakukan sembarangan karena dapat menyebabkan cedera. BHD perlu dilakukan dengan teknik khusus, seperti yang diedukasikan para instruktur dengan profesi dokter dalam kegiatan ini. "Setelah ini saya ajak Perdatin memberikan pelatihan BHD dengan cangkupan yang lebih luas. Kita akan libatkan berbagai komunitas besar, termasuk pramuka dan PMI untuk mengedukasi masyarakat secara merata agar diimplementasikan di lingkungan sekitar," katanya.
Ia juga inginkan Perdatin menjadi trainer dan garda terdepan penanganan kasus di luar kendali, seperti serangan jantung mendadak. Herman Deru juga mendapat informasi dari Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel bahwa dengan digelarnya event tersebut berimbas positif bagi pelaku umkm, dimana penjualan pempek meningkat signifikan. Karena peserta yang datang tidak saja dari Kota Palembang, juga dari berbagai daerah.
"Tamu dan banyaknya event pasti berdampak positif bagi ekonomi dan masyarakat. Sumsel sangat mengapresiasi itu dan mendukung kegiatan yang digelar," tuturnya.
Sementara Ketua Panitia BHD-Indonesian Society Of Intensivist Anesthesiologist (INASIA), dr H Zulkifli SpAn KKC MKes MARS, mengatakan, salah satu fungsi BHD untuk membantu atau pertolongan pertama pada kondisi darurat seperti dalam kasus henti jantung. "Saat ini penyakit jantung menjadi penyebab tertinggi kasus kematian di berbagai belahan dunia," pungkasnya. (yun/fad)