Premi Tumbuh 10,1 Persen, Tapi Belum Sehat

--

PALEMBANG - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pembukuan premi tumbuh 10,1 persen secara year-on-year (YoY) pada triwulan III 2023. Nilai total pendapatan premi sebesar Rp73,58 triliun. Meski demikian, kondisi ini dinilai masih belum sehat.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang menyatakan terdapat tiga lini usaha yang terkontraksi. Yaitu asuransi energy off shore, asuransi properti, dan asuransi satelit.

Sedangkan untuk pencatatan pertumbuhan premi tertinggi di triwulan III 2023 terjadi pada lini usaha asuransi engineering, surety ship, dan personal accident.

"Usaha asuransi engineering 53,8 persen, surety ship 39,7 persen, dan personal accident 33,1 persen," ucap Trinita.

Dia menjelaskan, asosiasi juga mencatat pembayaran klaim industri asuransi umum meningkat 12,2 persen YoY. Jumlahnya mencapai Rp 30,7 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp27,4 triliun.

Meski naik, terdapat enam lini usaha yang mencatatkan penurunan. Yakni, asuransi properti, asuransi penerbangan, asuransi energy on shore, asuransi energy off shore, asuransi surety ship, dan asuransi aneka.

"Claim ratio terjadi pertumbuhan sebesar 41,8 persen, jika dibandingkan dengan triwulan III 2023 yang hanya tercatat 41 persen," terangnya.

Pangsa pasar perolehan premi masih didominasi asuransi properti sebesar 25,3 persen. Kemudian disusul lini usaha kendaraan bermotor dengan porsi 19,8 persen.

Serta, asuransi kredit dan Kesehatan yang masing-masing memiliki proposi 18,8 persen dan 7,2 persen.

Ketua AAUI, Budi Herawan menyebut bahwa kondisi kesehatan industri asuransi masih dapat ditingkatkan.

Tentunya apabila hasil underwriting dapat turut menopang laba perusahaan asuransi umum. Mengingat, sebagian besar laba masih diperoleh dari hasil investasi yang disumbang oleh permodalan dan pendapatan premi.

"Ini PR (pekerjaan rumah) kita. Tapi semoga kita menyadari hal ini agar nanti ada suatu terobosan, baik berupa deregulasi atau regulasi baru," ungkap Budi.

Saat ini industri asuransi umum mencatat hasil investasi sebesar Rp3,81 triliun atau naik 21,05 persen secara tahunan.

Lalu, hasil underwriting senilai Rp13,96 triliun dan laba setelah pajak Rp5,92 triliun. Untuk rasio hasil underwriting baru mencapai 18,99 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan