Mitos Vs Fakta, Ban Mobil Benjol Karena Malas Isi Angin Ban
PASANG BAN : Mekanik memasang mur ban mobil. Bagi pengendara sangat penting memperhatikan tekanan udara ban sebelum dikendarai, jangan sampai kekurangan. Foto : IST--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Ban benjol mungkin pernah dialami pemilik mobil, di mana ini tentu mengkhawatirkan. Selain berkendara menjadi tak nyaman, juga berbahaya dari sisi keselamatan.
Nah, sebenarnya apa sih penyebab dari ban benjol hingga akhirnya pecah? Terkait pertanyaan ini, ada lho beberapa berpikir kalau ban benjol dan pecah, dikarenakan tekanan ban yang tinggi.
Apakah itu mitos atau fakta yang benar?
Penyebab Ban Mobil Benjol
Penyebab utama dari ban mobil benjol adalah tekanan udara ban yang kurang. Ban yang tekanan udaranya kurang selanjutnya menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang jalan.
Tumbukan keras ini akan menyebabkan dinding ban menekuk, terjepit antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, lalu membuat anyaman benang pada dinding ban putus.
Benjol atau tonjolan di dinding ban tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Saat tekanan udara ban ditambah, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjol di dinding ban.
BACA JUGA:Waspada Oli Mesin Menguap dan Performa Mesin Terganggu Akibat Macet dan Cuaca Panas
Pengendara mobil akan merasakan seperti melewati jalan yang bergelombang terus menerus ketika salah satu ban benjol.
Kekuatan ban juga berkurang karena benang penahannya sudah putus, cukup riskan jika kembali menabrak benda keras atau menahan bobot mobil saat muatan penuh.
Dalam jangka panjang, permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar. Akibatnya akan timbul karat yang semakin merusak dinding ban. Ban dapat meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja yang berat.
Tips Cegah Ban Mobil Benjol
Tipsnya sederhana saja, yaitu menjaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Karena jika tekanan udara ban kurang, bisa menyebabkan keausan ban di kedua sisi luar, setir berat, hingga ban benjol saat menabrak benda keras.
Namun bukan berarti pengguna mobil bebas mengisi ban dengan tekanan udara melebihi standar, karena tetap ada dampak buruknya.