Wujudkan Daerah Maju-Mandiri, Unsri Ikut Sukseskan Pembangunan Desa

DIES NATALIS Perayaan Dies Natalis Ke- 63 FE Unsri, kemarin. Kali ini Dies Natalis mengangkat tema Pemanfaatan Sumber Daya Menuju SDGs Desa Berkelanjutan.- FOTO : NENI/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sidang Senat Terbuka Orasi Ilmiah Dies Natalis Ke-63 Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri), kemarin (6/11), menyoroti persoalan desa sejalan dengan tema “Pemanfaatan Sumber Daya Menuju SDGs Desa Berkelanjutan”.

Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Prof Dr H Paiman Raharjo MM MSi, mengatakan, sejauh ini telah tersedia data potensi sumber daya setiap desa SDGs. “Penggunaan sumber daya dapat diarahkan untuk pemenuhan sasaran  SDGs Desa. Lalu rekomendasi penggunaan sumber daya per desa telah tersedia pada level desa, rukun tetangga, keluarga, dan warga,” ungkapnya saat orasi ilmiah. 

Tak kalah penting, lanjutnya, perencanaan pembangunan dan monitoring pelaksanaan dalam memastikan tujuan-tujuan SDGs Desa tercapai tahun 2030. “Total ada 62.001 produk unggulan desa di 33 provinsi di Indonesia. Desa bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha," ucapnya.  

Dikatakan, persoalan dalam pembangunan dan pengembangan desa sering terjadi. Belum mandiri sudah dikatakan mandiri, belum maju sudah dikatakan maju. Padahal semua ada kriterianya, misalnya tak punya akses jalan dan tak punyai UMKM. "Itu yang saya temui saat saya keliling daerah," tuturnya.

Apalagi jalan desa masih belum banyak yang beton dan aspal dan ini harus dibenahi. "Kementerian Desa membuat aturan pengelolaan Dana Desa langsung dari pusat dan pengawasan ada di kita," jelasnya. Dalam mewujudkan  desa maju berkembang dan mandiri  harus fokus. "Kualitas jalan desa masih memprihatinkan, ada yang rusak parah, rusak sedang sehingga perlu pembangunan berkelanjutan," katanya.  

Dalam pembangunan desa ada tiga hal, hambatan integritas yang rendah (komitmen, tanggung jawab), lemahnya etos kerja, dan lemahnya kegotongroyongan. "Tahun 2045  sesuai visi misi Presiden menjadi Indonesia Emas. Mewujudkan itu perlu ada revolusi mental, membangun integritas etos kerja (kerja keras, kerja cerdas, kerja cermat). Untuk mencapainya perlu gotong royong," ucapnya.  

Dalam penggunaan Dana Desa, setiap desa harus punya inovasi gagasan. "Dana Desa langsung dari pusat," ungkapnya. Rektor Unsri, Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi mengatakan pada Dies Natalis FE ke-63 tahun ini, pihaknya ingin mensukseskan pembangunan desa. "Fakultas ekonomi turut serta mensukseskan pembangunan desa dengan mengundang Wamen Desa memberikan orasinya. FE banyak basic ilmu yang bisa disumbangkan untuk pembangunan desa.  

Sejak lima tahun lalu pihaknya sudah buat data desa, sudah banyak dimanfaatkan mahasiswa untuk penelitian guna kemajuan desa. "Unsri juga memiliki desa binaan di sekitar kampus," tandasnya.  

Dekan FE Unsri, Prof Dr Mohamad Adam SE ME mengatakan pihaknya beralasan mengambil tema ini karena pemerintah ingin mambangun dari desa dan FE Unsri ingin memberikan kontribusi melalui kegiatan ini, sekaligus wujud pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. "Kegiatan orasi ilmiah ini salah satu rangkaian Dies Natalis FE Unsri. Nanti malam puncaknya Dies Natalis FE," tambahnya. (nni/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan