Begini Caranya Agar Anak Tak Pilih-Pilih Makanan

PILIH MAKANAN: Anak-anak biasanya tak mau makanan yang tak disuka, dia lebih memilih mau makan makanan yang dia suka. --

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Membuat anak gemar makan?  Tentu bukan hal yang mudah. Butuh kesabaran.  Ada anak yang mudah makan tanpa pilih-pilih,  tetapi sebaliknya ada yang sulit.

Sari bingung dengan anaknya, Alif.  Anaknya sulit sekali makan yang telah disediakan sang ibu.  Tapi jika disediakan ayam goreng atau kentang goreng,  Alif makan dengan lahap. Sebaliknya jika dimasakkan sayur mayur,  Alif tak mau makan. 

"Pokoknya sulit sekali menyuruh Alif makan sayur," ujarnya. Berbagai cara sudah dilakukannya,  tetapi belum berhasil.  "Entah bagaimana caranya saya masih bingung.  Saat ini saya beri anak makan sesuai yang dia suka, " ujarnya yang berharap jika besar nanti Alif mau makan sayur mayur.

BACA JUGA:Tak Pengaruh Kemarau, Harga Sayur Mayur di Pasar Martapura Stabil

BACA JUGA:Tinggalkan Tanaman Hias, Beralih ke Sayur Mayur

Devi Delia, M.Psi, Psikolog Anak RS Charitas Palembang mengatakan, banyak faktor penyebab anak menolak untuk makan. Penyebab anak tidak suka makan yakni karena mungkin si anak merasa makanan yang disajikan bukan makanan yang ia suka.

Tipe anak ini sambungnya termasuk tipe anak pikiter makan makanan tapi milih-milih. Selain itu masih kata dia, kebiasaan orang tua yang membiasakan selalu memberikan makanan yang disukainya, membuat anak cenderung semakin pemilih dalam hal makan.

BACA JUGA:Suka Makan Pempek, Cuko Pedas Enak

"Alhasil anak kesulitan makan makanan tertentu yang tidak sesuai dengan seleranya," ujar Devi. Oleh karena itu,  anak dengan tipe pikiter dalam memilih makanan kesukaan dia, cakupannya semakin menyempit.  Dari 10 nanti bisa jadi 8 dan jadi 6 makin berkurang dan berkurang seperti itu,"katanya.

Selanjutnya faktor penyebab kedua anak kesulitan makan karena ia merasa masih kenyang. ‘’Apakah mungkin jarak waktu makanan sebelumnya, snacknya dengan makan beratnya yang terlalu berdekatan," jelasnya.

Dia mencontohkan pada saat makan makanan ringan atau snack anak diberikan makan roti tapi di tengah makan roti dan makan siang ternyata si anak makan cokelat dan biskuit yang akhirnya membuat anak kenyang. "Tentu saja dia enggan untuk makan, dia akan menolak untuk makan," ujarnya

BACA JUGA:Sarapan Bubur Ayam Kuah Kuning, Bisa Dibuat Sendiri Di Rumah

Anak yang usianya lebih kecil mengapa semakin sulit makan? Karena anak itu mudah mengasosiasikan pengalaman makannya. "Jadi misalnya kita lagi ngomongin anak usia kecil kalau tadi kan saya bahasnya secara umum anak-anak yang usianya udah lebih besar usia 2 tahun 3 tahun, tapi kalau misalnya untuk anak-anak yang baru belajar makan usia 6 bulanan atau anak empasi kenapa ya susah banget untuk makan,"katanya.

Dikatakan, mungkin saat si kecil mau makan pertama porsi makanan terlalu banyak dan orang tua memiliki target tersendiri bahwa makanannya harus habis. Misalnya disiapkan semangkuk bubur lalu orang tua punya target makanannya harus habis dengan segala cara.

Alhasil anak ini disuap supaya makanannya habis. "Anak sudah beronta meronta karena mungkin kemampuan bicara masih terbatas kalau kita ngomongin anak empasi, dia ingin mengungkapkan bahwa dia sebenarnya udah kenyang tapi orang tua karena punya target ini porsi makannya akhirnya dihabisin,"katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan