Nomor Banpol Gagalkan AR Bunuh Diri, Sudah 2 Hari Lemas Tenggak Puluhan Butir Pil
BAWA KE RS: Tim Hunter Reborn Presisi Satuan Samapta Polrestabes Palembang, membawa AR ke RS Siloam Sriwijaya, Kamis (2/11) dini hari. AR yang hendak bunuh diri, sudah terlemas usai menenggak puluhan butir pil atau obat.-FOTO: IST-
2 Hari Lemas di Kos, Tenggak Puluhan Pil
PALEMBANG - Perempuan berinisial AR (23), hilang kabar selama dua hari setelah mengirim pesan singkat akan mengakhiri hidupnya. Ternyata, dia benar-benar berusaha bunuh diri. Namun keburu ditemukan jajaran Polrestabes Palembang dan dibawa ke rumah sakit.
Kondisi AR sudah terlemas, dalam kamar indekosnya di Jl Tanjung Barangan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB I, Palembang, Kamis (2/11), sekitar pukul 00.30 WIB. Perempuan asal Purworejo, Jawa Tengah itu sudah menenggak puluhan pil atau obat.
BACA JUGA:Marak Bunuh Diri, Sumsel Tak Masuk 10 Besar
BACA JUGA:Bunuh Diri Membuat Gempar Desa Kalibening, Jenazah Sukiman Ditemukan di Pohon Rambutan
Terkuaknya kasus percobaan bunuh diri ini, setelah kerabatnya yang di Depok, Jawa Barat, mengirim pesan WhatsApp ke nomor Bantuan Polisi Polda Sumsel, 0813-70002-110. Khawatir dengan kondisi AR, yang dua hari sebelumnya mengatakan akan mengakhiri hidupnya. Lalu tidak ada kabar lagi.
Tim Hunter Reborn Presisi Satuan Samapta Polrestabes Palembang, bersama piket Unit Pidsus Satuan Reskrim, langsung melakukan pengecekan ke tempat indekos AR. “Korban didapati kondisi sudah lemas, terguling di kasur kamar kosnya,” jelas Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah SIK MH, kemarin.
Dalam ruang tamu atau ruang depan kosnya, polisi mendapati banyak bungkusan makanan yang tidak dibuang korban. Tim cepat mengambil tindakan pertolongan pertama, segera membawa AR ke RS Siloam Sriwijaya. “Untuk motifnya coba bunuh diri, masih kami selidiki,” pungkas Haris.
BACA JUGA:Gawat, 2 Ayah Ini Tega Cabuli Anaknya Masing-Masing. Ke Mana Ibunya?
Rekan kerja AR, Imran, menceritakan awalnya dia dan teman-teman kantornya merasakan ada yang aneh dengan AR. Sebab, dua hari dia tidak masuk kantor tanpa alasan jelas. Tidak seperti biasanya. “Terakhir ketemu, AR sempat mengancam akan bunuh diri,” ungkap Imran.
Setelah itu, dia tidak pernah melihat AR lagi. Khawatir ancaman AR itu benar-benar kejadian, Imran coba mengecek ke indekos AR. Pintu terkunci dari dalam. “Saya ketuk-ketuk pintu dan panggil, tidak ada respon sama sekali dari dalam,” kenangnya.
Bingung, Imran lalu menghubungi kantor mereka yang ada di Depok, Jawa Barat. Minta tolong hubungi keluarga AR, yang berdomisili di Depok. Namun tidak ada respon juga dari AR, saat dihubungi keluarganya beberapa kali. “Pimpinan kantor, lalu menghubungi nomor Banpol Polda Sumsel. Melaporkan dugaan tersebut (soal ancaman bunuh diri). Berharap cepat direspon dan upaya dari AR untuk bunuh diri bisa digagalkan. “Disaksikan keluarga pemilik indekos, polisi membuka paksa pintu kamar indekos AR,” terangnya.
Mereka mendapati AR sudah terlemas di atas kasurnya, mengaku menenggak puluhan butir pil atau obat. “Kami kira ancaman bunuh diri itu cuma candaan AR saja. Kita bersyukur cepat ditemukan dan dibawa ke rumah sakit, semoga kondisinya bisa segera pulih,” jelasnya. (afi/air)