https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Waduh, Gara-Gara Memasak Air dan Ketiduran, 3 Rumah Jadi ’Matang’

PEMADAMAN: Proses pemadaman dan pendinginan, dari tiga rumah kayu yang terbakar di Desa Taba Renah, Kecamatan Selangit, Kabupaten Mura, Selasa malam (31/10). FOTO: IST--

Masak Air Minum, 3 Rumah ’Matang’

Pakai Kayu Bakar, Korban Ketiduran

MUSI RAWAS - Kehabisan air minum, Nur Basor (50) memasak air menggunakan tungku kayu bakar. Tidak hanya air minum yang dimasaknya matang. Tapi rumahnya dan dua rumah tetangganya, ikut ’matang’ hingga tinggal arang dan abu saja.

  Musibah kebakaran yang menghanguskan tiga unit rumah warga itu terjadi di Dusun II, Desa Taba Renah, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas (Mura). Dua rumah tetangga  yang ikut terbakar, milik Aulia Heri (36), dan M Harun (60).

Informasinya, Nur Basor memasak air minum itu sekitar pukul 23.30 WIB, Selasa (31/10). Sudah merupakan hal yang biasa, warga Desa Taba Renah memasak menggunakan kayu bakar. Lebih terjangkau bagi warga setempat, dari kompor minyak ataupun gas elpiji.

Hanya saja saat memasak air minum malam itu, diduga Nur Basor mengantuk menunggunya matang. Dia tertidur. Api dari tungku kayu merembet ke dinding dapur yang berada di belakang rumah.

Si Jago merah melalap dinding dan atap rumah yang terbuat dari kayu. Terus membesar, merambat ke dua rumah tetangganya. “Korban (Nur Basor), baru terbangun setelah merasa panas dan asap menyedak hidungnya,” ujar Kapolsek STL Ulu Terawas AKP Nastain.
 Para penghuni rumah yang terbakar, langsung ke luar rumah. Mereka berteriak kebakaran, sambil minta tolong. Spontan warga gotong royong berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. “Mobil damkar juga merapat ke lokasi kejadian,” tambah Nastain.

Api kemudian baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu (1/11). Lalu pendinginan hingga pukul 05.00 WIB. Tak banyak barang berharga dari dalam rumah, yang berhasil diselamatkan para korban. “Tidak ada korban jiwa,” tegas Nastain.

Dari ke-3 rumah kayu berikut isinya yang terbakar, kerugian material ditaksir mencapai Rp500 juta. Sementara, mereka mengusi ke rumah kerabatnya. “Dari identifikasi, penyebab kebakaran akibat dari aktivitas memasak air di tungku kayu," jelas Nastain.

Namun korban ketiduran, sehingga tidak bisa mengontrol atau mengawasi api dari tungkunya. “Kami terus mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap selalu waspada terhadap segala potensi bencana. Saat meninggalkan atau keluar rumah, pastikan tidak ada api menyala. Semua peralatan elektronik dimatikan," imbaunya. (zul/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan