Karhutla OI Mereda, OKI Dikepung 431 Hot Spot saat Siang Palembang Berasap dan Lion Air Tak Bisa Mendarat
BERSELIMUT ASAP : Wilayah Kota Palembang berselimut asap, Selasa (31/10) siang. Asap ini kiriman dari wilayah OKI yang hingga kemarin masih banyak karhutla.-foto : kris/sumeks-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Saat daerah tetangganya berjibaku dengan karhutla, Ogan Ilir malah aman. Satgas BPBD kabupaten itu istirahat di posko. Tetap standby meski tidak ada pemadaman di lokasi.
“Dari pantauan, hari ini (Selasa), nihil karhutla baru. Jadi anggota stay di posko masing-masing,” kata Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, kemarin. Untuk indeks polusi berdasarkan aplikasi IQAir, pukul 08.00 WIB di angka 176. Beda tipis dengan Palembang 178. Kategori tidak sehat.
Sementara, personel Manggala Agni melanjutkan sisa pemadaman di kawasan Desa Pulau Semambu, Indralaya yang masih berasap tipis.
"Untuk luas lahan terbakar di Ogan Ilir hingga 29 Oktober mencapai 1.286,5 hektare. Jumlah tersebut dari 293 kali kejadian karhutla," jelasnya.
BACA JUGA:Pengemudi Mobil Pakai Topi Putih, Terekam CCTV, Jalan ke Arah Jembatan
Terpisah, karhutla di Kabupaten OKI belum teratasi. Kemarin, sebaran hot spot tercatat di 431 titik. “Terbanyak ada di OKI, 279 titik," ujar Kalaksa BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana.
Dari 279 hot spot itu, 157 titik di lahan gambut dan 122 titik di lahan mineral. Sementara di wilayah lain, karhutla tak sampai 20 titik.
Asap dari karhutla di OKI kembali mengarah ke Palembang siang kemarin. Padahal, kondisi pagi cukup bersih dari polusi. Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, langit kota pempek sudah berselimut asap.
Sakit pekatnya, Jembatan Ampera bahkan nyaris tak terlihat. Mata perih, tanpa masker bau asap terasa begitu menyengat pernapasan. “Jumlah hot spot hari ini (Selasa) alami penurunan kalau dibanding hari sebelumnya,” kata Iqbal.
Upaya memadamkan karhutla di OKI terus dilakukan. Salah satunya dengan perpanjangan TMC (teknik modifikasi cuaca) yang dilakukan hingga 4 November mendatang.
“Potensi awan hujan hingga awal November hampir 70 persen. Inilah yang coba dimanfaatkan agar menghasilkan hujan," ungkapnya
TMC dilakukan 1-3 kali sorti. Tergantung potensi awan tiap harinya. Jumlah garam yang ditebar 1.000 kg atau 1 ton. "Untuk helikopter water bombing ada enam dan patroli ada dua. Sedangkan TMC dilakukan satu pesawat," tukasnya.