Stunting Turun di Bawah 13 Persen, Target Muba 2024

Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi Mahmud MSi, sambut kedatangan Pj Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi, di lokasi Seminar Nasional Kepala Desa Musi Banyuasin, Ballroom Hotel Aryaduta, Palembang, Sabtu (28/10). --

Pj Gubernur Ajak Manfaatkan Lahan, Jaga Ketahanan Pangan

PALEMBANG - Pemerintah Musi Banyuasin (Muba), menargetkan penurunan angka stunting di bawah 13 persen pada 2024. Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin, untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan, seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. 

Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi Mahmud MSi, mengatakan, pada 2023 Muba mampu menekan angka stunting sebanyak 5 persen. Dari 23 persen menjadi 17,07 persen. "Sehingga pada 6 September 2023 lalu, kami (Pemkab Muba) menerima penghargaan dari Gubernur Sumsel," ucapnya, Sabtu (28/10)

  Itu dikatakannya saat membuka Seminar Nasional Kepala Desa Musi Banyuasin, di Ballroom Hotel Aryaduta, Palembang, berlangsung 28-29 Oktober 2023. Seminar gelaran Pemkab Muba bekerja sama Harian Sumatera Ekspres, mengambil tema ’Ketahanan Pangan Lokal dan Gizi untuk Pencegahan Stunting’.

Lanjut Apriyadi, mengatasi masalah stunting dibutuhkan kebijakan lintas sektoral. Juga diperlukan adanya dukungan dari stakeholder yang ada. “Berbagai program dan inovasi mulai dari pangan murah, dan distribusi beras gratis," tuturnya.

  Sehingga angka stunting di Muba, ditargetkan pada 2024 turun di bawah angka 13 persen. "Yang yang harus diketahui, anak stunting di Muba ini didominasi dari keluarga yang mampu," ungkapnya.

  Saat ini tercatat, ada sebanyak 513 anak stunting di Muba. Terdiri dari 338 anak stunting berasal dari keluarga mampu, dan 178 anak berasal dari keluarga tidak mampu atau prasejahtera. "Untuk anak stunting dari keluarga mampu, kami lakukan pendampingan kepada keluarganya,” jelasnya.

Sementara anak stunting dari keluarga tidak mampu, Pemkab Muba mendistribusikan makanan bergizi setiap harinya. Diantar langsung ke rumahnya masing-masing. “Peran Kepala Desa sangat penting dalam penanganan serta pencegahan stunting,” ucap Apriyadi, kandidat Doktor Universitas Sriwijaya.

Oleh sebab itu, para kades di Muba akan terus dibekali ilmu pengetahuan dan bimbingan lainnya. "Terlebih melalui dana desa itu, kita alokasikan 20 persen untuk penanganan dan pencegahan stunting di Muba. Peran Kades sangat sentral dalam kaitan ini," imbuhnyaa.

Kepala Dinas PMD Muba Erdian Syahri, Ssos MSi, sebelumnya melaporkan Seminar Nasional ini diikuti 454 peserta. Terdiri dari kepala desa dan perangkat desa, di 15 kecamatan Musi Banyasin. “Desa di Musi Banyuasin ada 227 desa, dari 15 kecamatan," jelasnya. 

Melalui kegiatan Seminar Nasional yang diikuti para kades dan perangkatnya, diharapkan angka stunting di Muba dapat turun maksimal. "Insyaallah lewat seminar ini, ke depan angka stunting di Muba turun lebih maksimal lagi," harapnya. 

  Pj Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi, dalam sambutan sekaligus keynote speaker, mengapresiasi seminar yang digelar Pemkab Muba bekerjasama dengan Harian Sumatera Ekspres. Penting untuk meningkatkan kapasitas para kepala desa. 

"Kegiatan seperti ini penting untuk menambah ilmu dan wawasan. Sehingga ketika memiliki ilmu, maka dalam melaksanakan dan mengambil keputusan dalam kerja tidak ragu-ragu lagi," kata Agus.

Dengan kegiatan yang berlangsung di luar Kabupaten Muba, maka akan menambah wawasan kades dan perangkatnya ssebagai peserta seminar. Apalagi, jika ke banyak daerah luar lainnya. "Biar Kepala Desa, tapi wawasannya Gubernur hingga Presiden," katanya, disambut tepuk tangan peserta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan