Palembang - Tanpa tekanan target, Novi Apriadi, asal Baturaja, OKU memastikan diri ikut Musi Run 4."Yang jelas saya bukan atlet profesional yang berlomba demi medali atau penghargaan.," tukasnya.

Baginya, lari adalah tentang kesenangan murni. Tidak ada target. "Karena semuanya kita lakukan untuk bersenang-senang saja," ujarnya.

Dalam rangka event akbar Musi Run 4, dirinya melihat partisipasinya dalam lomba lari sebagai cara untuk memeriahkan HUT Kodam II Sriwijaya, yang menunjukkan dedikasinya kepada kota dan komunitasnya. “Kita ikut serta dalam memeriahkan HUT Kodam II Sriwijaya. Selain itu, komunitas saya Kolak Pisang,  semua anggota kemungkinan akan hadir di Palembang, 17 Desember 2023 mendatang,” ujarnya.

Ia memang mencintai olahraga lari.berolahraga lari. Ini dimulai dari tahun 1990, saat ia pertama kali merasakan kegembiraan pada lomba lari bertema Musi 10 K (Ten K). Demikian, kecintaannya terhadap lari tidak selalu berhubungan dengan acara besar. “Berlari merupakan hobi dan kecintaan kita dengan olahraga,” ujar pria yang telah berumur 48 tahun ini.

Memenuhi hasratnya dalam even besar yang telah lama dia tinggalnya, pada beberapa waktu lalu dia ikut serta dalam lomba lari jarak 21 km yang diadakan oleh KORMI.

Kecintaannya dengan olahraga lari, kini telah menular kepada banyak generasi muda. Kini minat generasi muda di kota Baturaja untuk berolahraga tengah menggelora. Lari bukan lagi aktivitas yang terbatas pada beberapa individu, melainkan sudah menjadi tren yang meriah. "Sekarang di kota Baturaja, kalau petang dan pagi hari, sudah banyak runner yang lari. Sudah ramai. Orang sudah pada mengerti akan arti pentingnya olahraga," kata Novi, yang juga seorang ASN di lingkungan PU.

Bagi Novi Apriadi, semangat dan dedikasi seseorang dapat membawa dampak positif pada masyarakat. “Kami bukan hanya pelari, tetapi berharap dapat membawa pesan tentang betapa pentingnya olahraga, kesenangan, dan komunitas dalam mencapai kebugaran fisik dan kesejahteraan mental," pungkasnya. (iol/lia)