PMI Dominan ke Malaysia

BATURAJA - Minat warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) yang ingin bekerja ke luar negeri cukup besar. Mereka yang terdata sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) secara resmi dan terdata di Disnaker OKU jumlahnya sudah ada 42 orang.

"Dari awal tahun sudah terdata ada 42 orang PMI asal OKU," kata Bidang Pengantar Kerja Disnaker OKU, Herlina Sari, dan stafnya Rahmah, kemarin (22/8).
Sebagian besar PMI tersebut bekerja di negara Malaysia. Ada sebanyak 24 orang yang bekerja di Malaysia. Ada yang bekerja sebagai asisten rumah tangga, pekerja perkebunan. Ada juga negara tujuan lain seperti Singapura yang bekerja sebagai domestic worker. Juga pada bidang government to government atau (G to G) ke Korea yang bekerja pada sektor manufaktur dan fishermen. Sedangkan di negara Hongkong dan Taiwan bekerja sebagai asisten rumah tangga dan pabrik. Angka tersebut menurut Herlina, meningkat dibanding tahun 2022 yang terdata sebagai PMI asal Kabupaten OKU sebanyak 27 orang. Pada Selasa (22/8) juga ada 1 orang yang masih mengurus persyaratan untuk bekerja sebagai PMI ke Malaysia. Permintaan ke Disnaker OKU ini kaitan dengan permintaan untuk pembuatan paspor, atau surat rekomendasi pembuatan paspor. Bila melalui jalur resmi, ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Termasuk bagi calon PMI secara mandiri. Seperti KTP, surat izin keluarga, sertifikat keahlian dari BNSP. Ada surat izin perekrutan dari lembaga SIP2MI, ada job order dari negara penempatan. Selain itu, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, pihak Disnaker juga akan mengecek perusahaan penyalur tenaga kerja bagaimana statusnya. Misalnya aktif atau tidak. Serta terdata sebagai perusahaan penempatan tenaga PMI. Serta ada surat pengajuan melalui aplikasi siap kerja dari Kemenaker, yang dibuat pelamar kerja dibantu pihak perusahaan.
"Jangan beranglat ke luar negeri melalui jalur ilegal. Karena rawan menjadi korban penipuan dan tindak pidana," pesannya. (bis)
 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan