https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemkot Prabumulih Punya Banyak Program Keagamaan dan Seluruhnya Berhasil

*Ketua PWNU : Ridho Yahya Pantas dan Layak Menjadi Gubernur

WALI KOTA PRABUMULIH, Ir H Ridho Yahya MM menghadiri acara konferensi cabang Nahdlatul Ulama Kota Prabumulih di Pondok Pesantren NU Desa Muara Sungai Kecamatan Cambai kota Prabumulih, Kamis (27/7). Dalam kesempatan itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatera Selatan Dr KH Amirudin Nachrowi MPd atau yang akrab disapa Cak Amir disela-sela kegiatan menyebutkan adik kandung Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya itu pantas dan layak menjadi Gubernur Sumatera Selatan. Bukan tak beralasan, dukungan Ketua PBNU Sumsel itu diungkapkan lantaran di kota Prabumulih sangat banyak program keagamaan dan seluruhnya berhasil dilaksanakan di kepemimpinan Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya. Beberapa program keagamaan yang berhasil tersebut, mulai dari membangun dan renovasi ratusan masjid, wajib baca tulis Al-Qur'an untuk anak tingkat Sekolah Dasar, isbat nikah gratis, khitanan dari rumah ke rumah gratis, melayat, terima keluhan warga sejak subuh dan lainnya.
"Bagaimanapun saya mendengar dari seluruh umat yang ada, seluruh pengurus masjid, takmir dan seluruh yang ada digaji oleh beliau. Tidak ada bupati dan walikota di Sumsel ini yang demikian, jadi pantaslah jadi Gubernur Sumatera Selatan," tegas Cak Amir disela-sela sambutannya diiringi tepuk tangan meriah seluruh keluarga dan pengurus NU Prabumulih.
Tak sampai disitu saja, Dr KH Amiruddin Nahrawi MPd bahkan meminta dukungan seluruh kader dan warga NU yang hadir dalam acara tersebut. "Bagaimana kalau beliau (Ridho Yahya, red) jadi Gubernur, setuju, alhamdulilah," katanya disambut riuh setuju oleh warga NU yang hadir. Dalam kesempatan itu pula, Amiruddin Nahrawi mengatakan, model kepemimpinan Ridho Yahya tidak ada diterapkan oleh Bupati dan Walikota di 17 Kabupaten kota di provinsi Sumatera Selatan. "Ada Wali Kota yang sebelum jadi peduli tapi setelah jadi tidak ngantor lagi, ada yang selogan walikota solat subuh tapi setelah jadi walikota tidak lagi ada selogan itu. Model-model kepemimpinan itu tidak betul menurut saya," bebernya. Ketua PBNU Sumsel itu berharap kota Prabumulih menjadi contoh dan mercusuar bagi seluruh kepala daerah di Provinsi Sumatera Selatan bahkan Indonesia. "Harapan kita Prabumulih jadi contoh Sumatera Selatan dan Indonesia," harapnya. Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar NU Pusat, Kiyai HSH Sulaiman Tandjung MPd juga berharap Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM menjadi Gubernur Sumsel. Hal itu disebabkan setelah mendengar paparan Ir H Ridho Yahya MM, dirinya merasa program keagamaan diterapkan di kota Prabumulih berhasil dan sukses. "Dari program keagamaan di kota Prabumulih perlu diutarakan di 17 Kabupaten kota di Sumatera Selatan," katanya. Wasekjen PBNU Pusat itu mengatakan, apa yang terjadi selama dua dekade kepemimpinan Ridho Yahya yang memiliki program keagamaan yang bagus dan kondusif tentu harus diterapkan di seluruh kabupaten kota di Sumsel.
"Saya kira harus disampaikan secara global lewat program pemerintahan tingkat Gubernur, saya kira berjenjang setelah walikota ya Gubernur maka ya tidak masalah (maju Gubernur, red)," tegasnya.
Wali Kota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM mengatakan semua program yang diterapkan karena dirinya ingin membuktikan apa yang ada dalam Al Quran dan ternyata memang terbukti. "Kata Allah dalam Al Quran jika kita berusaha rezeki datang dari mana saja, selain itu jika kita bersyukur maka nikmat akan ditambah. Saya buktikan itu melalui program, alhamdulilah dalam perkataan dan alhamdulilah dalam perbuatan," katanya. Masyarakat dilayani, orang meninggal didatangi keluarganya dan diberi bantuan, warga tidak punya rumah dibangun, rumah jelek dibangun baru, masjid dibangun, warga diberi bantuan dan banyak lainnya. "Allah menjawab 2018 tidak ada yang mencalonkan diri, bukan hebatnya saya tapi hebatnya janji Allah SWT," tukasnya. (adv)    

Apa Kata Mereka

  Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar NU Pusat, Kiyai HSH Sulaiman Tandjung MPd "Saya kira harus disampaikan secara global lewat program pemerintahan tingkat Gubernur, saya kira berjenjang setelah walikota ya Gubernur maka ya tidak masalah (maju Gubernur, red)," tegasnya.     Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sumatera Selatan Dr KH Amirudin Nachrowi MPd "Bagaimanapun saya mendengar dari seluruh umat yang ada, seluruh pengurus masjid, takmir dan seluruh yang ada digaji oleh beliau. Tidak ada bupati dan walikota di Sumsel ini yang demikian, jadi pantaslah jadi Gubernur Sumatera Selatan."  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan