Komisi II DPRD Palembang Panggil Managemen PT SP2J dan PLPJ

PALEMBANG - SUMATERAEKSPRES.ID - Komisi II DPRD Kota Palembang memanggil managemen PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan Pembangkit Listrik Palembang Jaya (PLPJ), terkait permasalahan yang dialami perusahaan milik daerah tersebut. Ketua Komis II DPRD Palembang, Abdullah Taufik mengatakan, pihaknya melakukan pemanggilan terhadap managemen PT SP2J dan PLPJ ingin menanyakan terkait permasalahan hutang yang mereka miliki.

"Nah, mereka punya hutang dengan Pertamina EP sebesar Rp44 miliar lebih, jadi kami memanggil managenen SP2J dan PLPJ u tuk meminta klarifikasi terkait duduk masalahnya," kata Taufik, Senin 17 Juli 2023.
Ia menjelaskan, besarnya hutang yang dimiliki BUMD tersebut, didapat dari akumulasi hutang beberapa tahun terakhir yakni tahun 2021-2022, yang mengakibatkan berhentinya pasokan gas ke PLPJ.
Selain itu, Lanjut Taufik, pihaknya juga akan meneliti lebih lanjut terkait biaya-biaya yang dikeluarkan PLPJ. "Ya, menurilut kami masih tidak rasional, angkanya besar, itu akan kami teliti lebih lanjut," pungkasnya.
Disamping itu, Komisi II Juga akan mencari tahu, kenapa BUMD tersebut hingga kini masih saja merugi. "Ya Misal tahun 2022 mereka rugi Rp19 Miliar, 2021 rugi Rp 21 miliar, ini akan kami cari lagi kenapa bisa banyak menderita kerugian," ujarnya. Namun, setelah dilakukan diskusi, dan mencari peluang utk mengatasi permasalahan hutang ini, pihaknya akan berupaya mencarikan sumber dana yang masih bisa didapat untuk PT SP2J.
"Kami masih mencari sumber dana yang masih bisa didapatkan, salah satunya piutang subsidi tahun 2018, 2019, 2021 sebesar Rp16 Miliar, kemudian uang yang masih bisa dibayarkan pihak PLN sebesar Rp 23 Miliar lebih, uang SP2J yang ada di BPR Palembang Rp12 miliar, dan ada juga dari sisa penyerta modal," jelasnya
Nah dari sumber dana yang masih bisa didapatkan tersebut, diperkirakan bisa terkumpul sebanyak Rp171 miliar lebih. "Mudah- mudahan hutang Rp 44 Miliar lebih itu bisa dibayarkan,"katanya.
"Tak lupa Kami juga akan mencoba mendorong Pemkot Palembang untuk memberikan suntikan dana kembali," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), Ujang menjelaskan terkait hutang yang dimiliki oleh Pembangkit Listrik Palembang Jaya (PLPJ) yang merupakan anak usaha PT SP2J. "Hutang tersebut, sebesar Rp44 Miliar," Kata Ujang. (Adv).  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan