Spensa Comeback di DBL, Sampaikan Pesan Duka untuk Ponpes Al Khoziny

Reporter: Irwansyah |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 04 Oct 2025 - 12:27

Pertandingan antara SMPN 1 Surabaya (Spensa) melawan SMPN 21 Surabaya (Spendusa) di ajang Junior Exhibition Games 2025 bukan sekadar laga biasa.-Foto: IST-

Pemain yang dimaksud adalah Valdiano Widyantoro Putra, yang turut menyumbang poin lewat tembakan three point.

Valdiano bercerita banyak kepada rekan-rekannya tentang situasi di lapangan, lantaran ayahnya ikut terlibat langsung dalam proses evakuasi santri. Dari ceritanya itulah, lahir inisiatif untuk menuliskan pesan solidaritas di sepatu.

“Kami ingin menunjukkan, meski hanya lewat lapangan basket, kami tetap bisa ikut mendoakan dan memberi semangat untuk para korban maupun tim penyelamat,” kata Valdiano.

Duel yang Penuh Emosi

Meski sarat makna, pertandingan tetap berlangsung seru. Spendusa sempat menahan laju Spensa di paruh pertama.

Namun, Spensa tampil lebih tenang, sementara lawannya beberapa kali melakukan pelanggaran (foul) yang mampu dikonversi menjadi poin. Spensa juga memanfaatkan turnover lawan untuk menambah keunggulan.

Tak hanya tim putra, tim basket putri Spensa juga meraih kemenangan 15-7 atas SMP Angelus Custos Surabaya.

“Anak-anak bermain lepas, tidak ada demam panggung meski sudah lama tidak turun di DBL. Saya bangga sekali,” ujar Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widayani, usai pertandingan.

Harapan untuk Generasi Muda

Menurut Eko, keputusan kembali mengikuti ajang DBL tahun ini lahir dari dukungan banyak pihak. Para guru, orang tua, dan siswa bahu-membahu mempersiapkan tim.

Ia berharap, lebih dari sekadar hasil, pengalaman berkompetisi di ajang sebesar DBL bisa menjadi bekal penting bagi anak didiknya.

“Kompetisi ini bukan hanya tentang basket. Lebih dari itu, ini panggung untuk membangun karakter, kebersamaan, dan rasa empati. Itu jauh lebih berharga,” tutupnya.

spensa comeback di dbl, sampaikan pesan duka untuk ponpes al khoziny                            sumateraekspres.id – sorak sorai riuh terdengar di dbl arena, surabaya, jumat (3/10/2025). pertandingan antara smpn 1 surabaya (spensa) melawan smpn 21 surabaya (spendusa) di ajang junior exhibition games 2025 bukan sekadar laga biasa.
ada banyak kisah menarik dan penuh makna yang terselip di balik pertandingan ini.
bagi spensa, pertandingan tersebut terasa begitu istimewa. setelah absen selama tujuh tahun dari ajang basket pelajar bergengsi yang digelar dbl indonesia, akhirnya mereka kembali tampil.
comeback ini semakin spesial karena bertepatan dengan ulang tahun kepala smpn 1 surabaya, eko widayani, yang turut hadir mendampingi anak didiknya. dukungan penuh juga datang dari para orang tua pemain yang hadir langsung di arena.
baca juga:dakwah fest 2025, panggung bakat dan prestasi generasi muda
baca juga:sepasang kekasih kompak bobol rumah, curi hp lewat jendela
pesan duka di sepatu pemain
ada momen menyentuh yang membuat penampilan spensa kali ini berbeda. hampir seluruh pemain menyematkan tulisan “pray for ponpes al khoziny” di sepatu mereka.
pesan itu ditujukan sebagai bentuk solidaritas atas musibah robohnya bangunan masjid di pondok pesantren al khoziny, buduran, sidoarjo, pada senin (29/9/2025).
tragedi tersebut menelan korban jiwa dan hingga hari keempat, puluhan santri masih diduga tertimbun reruntuhan.
baca juga:sumsel united kirim 23 pemain ke bekasi, siap amankan poin tandang
baca juga:uji coba sistem satu arah di jalan akbp cek agus dibatalkan, lalu lintas kembali normal
“kami merasa duka itu begitu dekat. banyak korban seusia kami. ini cara kecil kami untuk mendoakan mereka,” ungkap m. zidane f.r rahmatullah, top scorer spensa dengan 6 poin dalam laga itu. zidane sukses membawa timnya menang 19-10 atas spendusa.
tak hanya sekadar doa, pesan tersebut juga merupakan bentuk dukungan bagi tim penyelamat yang berjibaku di lokasi.
apalagi, salah satu orang tua pemain spensa diketahui bertugas di bpbd surabaya, lembaga yang ikut terjun dalam operasi penyelamatan bersama dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan (dpkp) kota surabaya.
cerita dari valdiano
pemain yang dimaksud adalah valdiano widyantoro putra, yang turut menyumbang poin lewat tembakan three point.
valdiano bercerita banyak kepada rekan-rekannya tentang situasi di lapangan, lantaran ayahnya ikut terlibat langsung dalam proses evakuasi santri. dari ceritanya itulah, lahir inisiatif untuk menuliskan pesan solidaritas di sepatu.
“kami ingin menunjukkan, meski hanya lewat lapangan basket, kami tetap bisa ikut mendoakan dan memberi semangat untuk para korban maupun tim penyelamat,” kata valdiano.
duel yang penuh emosi
meski sarat makna, pertandingan tetap berlangsung seru. spendusa sempat menahan laju spensa di paruh pertama.
namun, spensa tampil lebih tenang, sementara lawannya beberapa kali melakukan pelanggaran (foul) yang mampu dikonversi menjadi poin. spensa juga memanfaatkan turnover lawan untuk menambah keunggulan.
tak hanya tim putra, tim basket putri spensa juga meraih kemenangan 15-7 atas smp angelus custos surabaya.
“anak-anak bermain lepas, tidak ada demam panggung meski sudah lama tidak turun di dbl. saya bangga sekali,” ujar kepala smpn 1 surabaya, eko widayani, usai pertandingan.
harapan untuk generasi muda
menurut eko, keputusan kembali mengikuti ajang dbl tahun ini lahir dari dukungan banyak pihak. para guru, orang tua, dan siswa bahu-membahu mempersiapkan tim.
ia berharap, lebih dari sekadar hasil, pengalaman berkompetisi di ajang sebesar dbl bisa menjadi bekal penting bagi anak didiknya.
“kompetisi ini bukan hanya tentang basket. lebih dari itu, ini panggung untuk membangun karakter, kebersamaan, dan rasa empati. itu jauh lebih berharga,” tutupnya.