Baru Terbentuk 34 SPPG

Reporter: Akda |

Editor: Edi Sumeks |

Senin , 10 Nov 2025 - 18:11

Erwin Ibrahim- FOTO: AQDA/ SUMEKS-

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID-Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banyuasin hingga saat ini baru terbentuk sebanyak 34 unit. “Baru terbentuk 34 SPPG di Banyuasin,” kata Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim, kemarin (10/11).

Tentunya, dengan jumlah itu ke depannya akan terus bertambah lagi jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banyuasin. “Terutama di daerah perairan dan lainnya,” bebernya.

Erwin menambahkan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin sangat mendukung penuh pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. “Program ini bertujuan untuk bagaimana ke depan bisa meningkatkan sumber daya manusia bangsa ini. Kemudian menurunkan stunting, gizi buruk, serta meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak,” jelasnya.

Erwin juga menegaskan pentingnya keamanan dan kebersihan makanan dalam program tersebut. Oleh sebab itu, seluruh proses mulai dari persiapan hingga penyajian makanan harus diawasi secara ketat.

“Tujuannya untuk memastikan makanan yang diberikan layak konsumsi dan bebas dari kontaminasi,” ungkapnya.

Harapannya, pada tahun 2026 mendatang seluruh daerah di Kabupaten Banyuasin dapat terlayani, apalagi MBG ini bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk ibu hamil, manula, dan ibu menyusui.

“Pada tahun 2026, Pemerintah Pusat akan menganggarkan Rp326 triliun untuk MBG,” terangnya.

Diketahui, nantinya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyuasin, setiap SPPG akan melayani sekitar 3.000–4.000 peserta didik dan nonpeserta didik (sesuai Perpres No. 83 Tahun 2024). Kabupaten Banyuasin memiliki peluang besar dalam kekuatan pangan karena merupakan wilayah agraris yang menjadi modal untuk kemandirian pangan dan pemenuhan kebutuhan SPPG secara mandiri.

“Surplus lahan Pemda yang banyak dapat dibangun SPPG sesuai standar BGN dan SPPG khusus untuk daerah 3T, serta kolaborasi swasta yang solid dalam pemanfaatan dana CSR untuk membangun SPPG demi pencapaian target 78 SPPG, sementara saat ini baru ada 34 SPPG,” kata Willy, Ketua Koordinator SPPG Banyuasin.

baru terbentuk 34 sppg                            banyuasin, sumateraekspres.id-satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) di kabupaten banyuasin hingga saat ini baru terbentuk sebanyak 34 unit. “baru terbentuk 34 sppg di banyuasin,” kata sekretaris daerah banyuasin, erwin ibrahim, kemarin (10/11).
tentunya, dengan jumlah itu ke depannya akan terus bertambah lagi jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) di kabupaten banyuasin. “terutama di daerah perairan dan lainnya,” bebernya.
erwin menambahkan, pemerintah kabupaten banyuasin sangat mendukung penuh pelaksanaan program makan bergizi gratis (mbg) yang digagas oleh presiden prabowo subianto. “program ini bertujuan untuk bagaimana ke depan bisa meningkatkan sumber daya manusia bangsa ini. kemudian menurunkan stunting, gizi buruk, serta meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak,” jelasnya.
 
erwin juga menegaskan pentingnya keamanan dan kebersihan makanan dalam program tersebut. oleh sebab itu, seluruh proses mulai dari persiapan hingga penyajian makanan harus diawasi secara ketat.
baca juga:sppg polres muratara cover daerah 3t, mitra sppg polres prabumulih jadi percontohan nasional dapur mbg 
baca juga:kepala sppg polres muara enim ii melow ke pelajar: mbg bukan untuk kenyang, tapi menjaga nutrisi dan gizi
“tujuannya untuk memastikan makanan yang diberikan layak konsumsi dan bebas dari kontaminasi,” ungkapnya.
harapannya, pada tahun 2026 mendatang seluruh daerah di kabupaten banyuasin dapat terlayani, apalagi mbg ini bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk ibu hamil, manula, dan ibu menyusui.
“pada tahun 2026, pemerintah pusat akan menganggarkan rp326 triliun untuk mbg,” terangnya.
diketahui, nantinya program makan bergizi gratis (mbg) di kabupaten banyuasin, setiap sppg akan melayani sekitar 3.000–4.000 peserta didik dan nonpeserta didik (sesuai perpres no. 83 tahun 2024). kabupaten banyuasin memiliki peluang besar dalam kekuatan pangan karena merupakan wilayah agraris yang menjadi modal untuk kemandirian pangan dan pemenuhan kebutuhan sppg secara mandiri.
“surplus lahan pemda yang banyak dapat dibangun sppg sesuai standar bgn dan sppg khusus untuk daerah 3t, serta kolaborasi swasta yang solid dalam pemanfaatan dana csr untuk membangun sppg demi pencapaian target 78 sppg,  sementara saat ini baru ada 34 sppg,” kata willy, ketua koordinator sppg banyuasin.

Tag

Share