Tingkatkan Permintaan, Waiting List Pasien Hemodialisa di RSUD Prabumulih Capai 50 Orang

Reporter: dian |

Editor: Irwansyah |

Senin , 28 Apr 2025 - 16:42

RSUD Prabumulih kini menghadapi peningkatan pesat jumlah pasien hemodialisa, dengan waiting list mencapai 50 orang. Meskipun kapasitas terbatas, layanan tetap maksimal untuk pasien gagal ginjal. Foto:Dian/Sumateraekspres.id--

Menanggapi pertanyaan mengenai adanya waiting list, Widyastuti membenarkan bahwa saat ini daftar tunggu untuk terapi cuci darah di RSUD Prabumulih sudah mencapai angka 40 hingga 50 orang.

“Jadi, jika ada pasien yang meninggal dunia, pasien yang ada di daftar tunggu baru bisa digantikan,” jelasnya.

Namun, untuk mengatasi situasi ini, pihak RSUD Prabumulih memberikan rekomendasi kepada pasien untuk mencari rumah sakit terdekat, seperti RS Ar Royan Ogan Ilir, RS Pertamina, atau RSMH Palembang, agar segera mendapatkan perawatan yang diperlukan.

"Cuci darah sangat krusial bagi pasien gagal ginjal, karena setiap sesi bisa memakan waktu 4,5 hingga 5 jam," imbuhnya.

Dengan meningkatnya permintaan layanan hemodialisa, RSUD Prabumulih tengah mempertimbangkan untuk menambah jumlah mesin.

Meski demikian, mereka tetap harus mengikuti regulasi dari Kementerian Kesehatan yang mengharuskan penambahan mesin disertai dengan pelatihan dan sertifikasi yang relevan. Sertifikasi ini diberikan sesuai dengan alokasi per daerah oleh Kemenkes.

Dalam kesempatan yang sama, Widyastuti menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, tercatat sudah ada tiga pasien cuci darah yang meninggal.

Sebaliknya, pada tahun 2024, jumlah pasien yang meninggal tidak mencapai 10 orang. "Meskipun demikian, kami tetap mendorong pasien cuci darah untuk tetap optimis.

Beberapa pasien kami bahkan sudah menjalani cuci darah selama 11 tahun dan tetap sehat serta semangat," tutupnya.

tingkatkan permintaan, waiting list pasien hemodialisa di rsud prabumulih capai 50 orang                            prabumulih, sumateraekspres.id – rumah sakit umum daerah (rsud) kota prabumulih menghadapi peningkatan signifikan dalam jumlah pasien hemodialisa (cuci darah). saat ini, rumah sakit ini bahkan harus mengelola daftar tunggu yang jumlahnya terus meningkat.
direktur utama rsud prabumulih, drg. sri widiastuti, melalui kepala ruangan hemodialisa, widyastuti, dan kabag umum serta sdm, adi kuanto, mengungkapkan situasi ini dalam konferensi pers yang digelar pada senin, 28 april 2025.
menurut widyastuti, pihak rsud hanya mampu melayani sekitar 60 pasien per minggu. kapasitas terbatas ini disebabkan oleh jumlah alat hemodialisa yang tersedia.
baca juga:toyota kijang innova zenix hybrid: mobil keluarga masa depan dengan teknologi hybrid terdepan
baca juga:truk fuso gagal menanjak di oku timur, mundur 200 meter, dua remaja tewas tertabrak
"dari total 60 pasien, satu di antaranya baru saja meninggal dunia, namun pasien pengganti sudah masuk, jadi jumlah pasien tetap stabil," jelasnya.
sebagian besar pasien yang menjalani hemodialisa di rsud prabumulih merupakan warga lokal. 
beberapa pasien juga merupakan pasien lama yang sebelumnya dirawat di rs pertamina, namun harus dipindahkan setelah rumah sakit tersebut menghentikan kontrak dengan bpjs kesehatan.
pasien yang menjalani terapi cuci darah memiliki rentang usia yang cukup luas, mulai dari 40 tahun hingga 70 tahun. sistem pengobatan yang diterapkan adalah rutin dua kali seminggu.
baca juga:sepekan, 5 tersangka narkoba diamankan polres oku
baca juga:kota palembang raih juara umum di penutupan stqh xxviii sumsel
“misalnya, pasien yang dijadwalkan cuci darah pada hari selasa, mereka harus kembali pada hari jumat. begitu juga untuk pasien yang dijadwalkan senin, mereka akan kembali pada kamis,” jelas widyastuti.
untuk melayani pasien cuci darah, rsud prabumulih memiliki 10 unit mesin hemodialisa.
setiap harinya, rsud melayani 20 pasien, dengan pembagian 10 pasien pada sesi pagi dan 10 pasien pada sesi sore.
menanggapi pertanyaan mengenai adanya waiting list, widyastuti membenarkan bahwa saat ini daftar tunggu untuk terapi cuci darah di rsud prabumulih sudah mencapai angka 40 hingga 50 orang. 
“jadi, jika ada pasien yang meninggal dunia, pasien yang ada di daftar tunggu baru bisa digantikan,” jelasnya.
baca juga:kejari lahat musnahkan barang bukti, gandeng kantor pos antar barang ke pemilik sah
baca juga: harga emas rontok, pembeli justru ramai memburu
namun, untuk mengatasi situasi ini, pihak rsud prabumulih memberikan rekomendasi kepada pasien untuk mencari rumah sakit terdekat, seperti rs ar royan ogan ilir, rs pertamina, atau rsmh palembang, agar segera mendapatkan perawatan yang diperlukan.
"cuci darah sangat krusial bagi pasien gagal ginjal, karena setiap sesi bisa memakan waktu 4,5 hingga 5 jam," imbuhnya.
dengan meningkatnya permintaan layanan hemodialisa, rsud prabumulih tengah mempertimbangkan untuk menambah jumlah mesin. 
baca juga:bni shopping race sambangi palembang, dorong digitalisasi dan tingkatkan pengalaman nasabah
baca juga:ribuan pegawai serbu apel senin, semangat kedisiplinan di pemkot prabumulih meningkat
meski demikian, mereka tetap harus mengikuti regulasi dari kementerian kesehatan yang mengharuskan penambahan mesin disertai dengan pelatihan dan sertifikasi yang relevan. sertifikasi ini diberikan sesuai dengan alokasi per daerah oleh kemenkes.
dalam kesempatan yang sama, widyastuti menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025, tercatat sudah ada tiga pasien cuci darah yang meninggal.
sebaliknya, pada tahun 2024, jumlah pasien yang meninggal tidak mencapai 10 orang. "meskipun demikian, kami tetap mendorong pasien cuci darah untuk tetap optimis.
baca juga:pemerintah pali targetkan kompleks perkantoran modern rampung 2029, area 401 jadi fokus utama
baca juga:cuaca sumsel 29 april 2025 didominasi cerah berawan, malam hari siap-siap hujan petir di muara enim dan okus
beberapa pasien kami bahkan sudah menjalani cuci darah selama 11 tahun dan tetap sehat serta semangat," tutupnya.