Karang Taruna Lubuklinggau Protes Kebijakan Pemerintah Pusat terkait Program Makan Siang Gratis
Ketua Karang Taruna Lubuklinggau, Elvan Junaidi, protes kebijakan makan siang gratis. Meskipun bermanfaat untuk pelajar, dampak negatif seperti PHK masal dan pemangkasan anggaran pembangunan perlu diwaspadai. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Kebijakan program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Ketua Karang Taruna Kota Lubuklinggau, Elvan Junaidi.
Program yang ditujukan untuk pelajar ini, meskipun dianggap menyentuh langsung masyarakat, ternyata menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif yang lebih luas.
Elvan Junaidi menyampaikan pendapatnya mengenai kebijakan tersebut, yang menurutnya, dapat menimbulkan berbagai efek jangka panjang yang merugikan.
"Saya sangat mendukung jika program makan siang gratis ini hanya sebatas sampel atau uji coba.
BACA JUGA:Perbandingan Antara Nokia G42 dan Samsung Galaxy A52: Pilih yang Tepat Sesuai Kebutuhan Anda
Namun, jangan dilanjutkan lebih jauh, karena akan berdampak buruk pada banyak sektor.
Pemangkasan anggaran untuk mendanai program ini akan berujung pada pemecatan besar-besaran, baik terhadap tenaga honorer maupun pengurangan anggaran untuk berbagai sektor lainnya," ujarnya pada Kamis (15/2).
Menurut Elvan, kebijakan ini telah memicu polemik yang cukup besar di tengah masyarakat.
Salah satu dampak yang paling terasa adalah pemangkasan anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur atau sektor vital lainnya.
BACA JUGA:Kunjungan Kerja Anggota DPRD Sumsel Soroti Pemenuhan Sarpras Karhutla
BACA JUGA:Nokia G42: Smartphone 5G Terjangkau dengan Spesifikasi Menarik
Hal ini berdampak pada pengurangan anggaran di sektor media, seperti PHK yang terjadi di TVRI dan Antara, hingga pengurangan tenaga honorer di daerah-daerah.
"Kalau program makan siang gratis ini terus berlanjut, kita akan melihat efek domino yang merugikan.
