Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Banjir Kembali Mengintai, Masyarakat Muratara Waspada Potensi Luapan Sungai

Warga Muratara diminta waspada setelah hujan deras menyebabkan luapan sungai Rawas, meskipun banjir besar belum terjadi. Diharapkan tidak ada kejadian seperti tahun lalu yang merendam ribuan rumah. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada Senin (29/1) pagi membawa kekhawatiran akan potensi banjir.

Hujan deras yang mengguyur kawasan bukit Barisan menyebabkan aliran Sungai Rawas sempat meluap di wilayah Ulu Rawas, tepatnya sekitar pukul 08.00 WIB.

Darmawan, Camat Ulu Rawas, mengonfirmasi bahwa hujan deras di kawasan hulu menyebabkan volume air sungai meningkat. “Memang sempat air naik, tetapi Alhamdulillah saat ini sudah mulai surut.

BACA JUGA:Bendung Perjaya, Destinasi Liburan Alternatif yang Tetap Menarik di OKU Timur

BACA JUGA:Pria Diduga ODGJ Dipukuli Warga Saat Coba Masuk Rumah di Kayuagung

Meskipun begitu, kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” ujar Darmawan saat dihubungi.

Kekhawatiran masyarakat akan banjir kembali muncul, mengingat pengalaman pahit pada tahun lalu, ketika banjir besar yang terjadi di awal tahun menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.

Beberapa rumah terendam hingga mencapai atap, dan belasan jembatan penghubung terputus.

Meski begitu, Darmawan menyebutkan bahwa kali ini banjir hanya bersifat sementara, dengan dampak luapan air yang lebih parah terjadi di wilayah hilir seperti Karang Dapo dan Rawas Ilir.

BACA JUGA:Keluarga Tersentak, Rizky Akbar Reformansyah Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Kerja di Jepang

BACA JUGA:Jalan Lintas Lahat-Pagaralam Retak! Pengendara Diminta Waspada, Risiko Putus Total Meningkat

Rohman, warga Rawas Ulu, mengungkapkan bahwa fenomena banjir sudah menjadi hal yang biasa terjadi di wilayah tersebut. Namun, kondisi ini semakin memburuk akibat perubahan tata guna lahan di sekitar aliran sungai.

"Sekarang banyak hutan yang ditebang, digantikan perkebunan sawit, dan pembangunan permukiman beton.

Hal ini membuat air tidak lagi terserap tanah, sehingga banjir semakin sering terjadi," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan