Pemkot Prabumulih Dirikan Posko Siaga di Kelurahan Payuputat untuk Tangani Banjir
Pemkot Prabumulih dirikan posko siaga di Kelurahan Payuputat untuk memantau banjir dan memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak. Foto:Dian/Sumateraekspres.id--
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Kota Prabumulih melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendirikan posko siaga di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, sebagai respon terhadap banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Lematang.
Langkah ini diambil untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir yang sering melanda daerah tersebut.
Pj Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, dalam wawancara via telepon pada Senin, 13 Januari 2025, menyatakan bahwa tim yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan telah diterjunkan untuk memantau situasi terkini serta memastikan kondisi warga yang terdampak.
BACA JUGA:Honda PCX160 2025, Skuter Premium dengan Performa Lebih Tangguh dan Desain Futuristik
BACA JUGA:Mengenal Rotasi Ban Mobil: Langkah Penting untuk Performa dan Keamanan Berkendara
"Kami telah turun bersama tim dari provinsi untuk memantau keadaan," ujar Elman.
Menurut pantauan tim, kondisi banjir di Kelurahan Payuputat mulai surut. Meski demikian, Elman mengingatkan pentingnya untuk terus memantau perkembangan ketinggian air yang berasal dari hulu sungai di Kabupaten Lahat dan Muara Enim.
"Karena air datangnya dari hulu, kita akan terus memantau kondisi di sana," jelasnya.
BACA JUGA:Kenapa Mobil Hitam Butuh Perawatan Ekstra untuk Tetap Elegan? Simak Penjelasannya
BACA JUGA:RESMI! Inilah Rincian Tunjangan Kemendikdasmen Bagi Guru PNS, PPPK dan Honorer Pada 2025
Posko siaga yang didirikan di Payuputat berfungsi sebagai pusat pemantauan dan pelayanan kesehatan.
Di posko ini, masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan serta melaporkan perkembangan kondisi banjir kepada petugas BPBD yang berada di lokasi.
Elman menjelaskan bahwa tim medis dan petugas BPBD selalu siap memberikan bantuan bagi warga yang membutuhkan.
"Kami juga menyiagakan perahu karet sebagai langkah antisipatif," tambah Elman, mengingat situasi banjir yang bisa berubah cepat.
