Joncik Pimpin Upacara Bela Negara: ASN Dituntut Profesional, Pemuda Didorong Berprestasi

Reporter: Hendro |

Editor: Irwansyah |

Senin , 22 Dec 2025 - 19:35

Bupati Empat Lawang Dr. H. Joncik Muhamad bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peringatan Hari Bela Negara ke-77 di Lapangan Pemkab Empat Lawang, Senin (22/12/2025). Foto:Ist--

Nilai-nilai tersebut, lanjut Joncik, perlu dihidupkan di Empat Lawang melalui kepedulian antarsesama, terutama saat menghadapi situasi darurat dan bencana.

Solidaritas sosial adalah wujud nyata bela negara di tingkat lokal.

Dalam momentum ini, Bupati menekankan dua pesan utama. Pertama, kepada ASN agar menjadikan nilai bela negara sebagai ruh pelayanan publik.

Pelayanan yang jujur, profesional, dan responsif merupakan bentuk pengabdian tertinggi kepada negara di daerah.

Kedua, kepada generasi muda Empat Lawang, Joncik berpesan agar membentengi diri dari pengaruh negatif, terus mengasah prestasi, serta membangun karakter yang kuat.

“Kalian adalah penentu arah Indonesia ke depan. Prestasi dan akhlak adalah modal utama,” pesannya.

Upacara berlangsung khidmat dan tertib. Harapannya, semangat Hari Bela Negara ke-77 tidak berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut menjadi perilaku dan budaya hidup masyarakat Empat Lawang dalam mewujudkan Madani Jilid II.

joncik pimpin upacara bela negara: asn dituntut profesional, pemuda didorong berprestasi                            empat lawang, sumateraekspres.id — lapangan pemerintah kabupaten empat lawang dipenuhi nuansa kebangsaan pada senin pagi (22/12/2025).
ratusan peserta dari unsur forkopimda, aparatur sipil negara (asn), tni-polri, hingga pelajar berbaris rapi mengikuti upacara peringatan hari bela negara ke-77, menegaskan kembali komitmen bersama menjaga keutuhan bangsa.
bupati empat lawang, dr. h. joncik muhamad, bertindak sebagai inspektur upacara.
dalam amanatnya, joncik menegaskan bahwa makna bela negara telah bertransformasi.
di masa kini, bela negara tidak lagi identik dengan mengangkat senjata, melainkan diwujudkan melalui kerja nyata, integritas, dan kontribusi positif sesuai profesi masing-masing.
membacakan pesan presiden republik indonesia, joncik mengingatkan bahwa tantangan kebangsaan di era digital bersifat nonfisik.
baca juga:langgar wajib lapor, tersangka penggelapan ditangkap lagi
baca juga:dapat dukungan bupati, pwi oki gelar ukw perdana untuk perkuat profesionalisme pers
ancaman seperti hoaks, radikalisme, intoleransi, dan potensi disintegrasi sosial menuntut kewaspadaan kolektif serta kecerdasan bermedia dari seluruh elemen masyarakat.
“bela negara adalah tanggung jawab bersama. ia hadir dalam disiplin kerja, pelayanan yang berintegritas, serta kepedulian sosial.
inilah benteng kita menghadapi tantangan global,” ujar joncik dengan nada tegas.
ia juga mengajak peserta upacara menelusuri jejak sejarah 1948, ketika pemerintahan darurat republik indonesia (pdri) berdiri sebagai simbol keteguhan bangsa menjaga kedaulatan.
menurutnya, sejarah itu menjadi pelajaran penting bahwa persatuan dan gotong royong adalah fondasi utama ketahanan nasional.
baca juga:asn sumsel dibekali persiapan hadapi masa pensiun
baca juga:libur sekolah, banyak orang tua tolak ambil mbg anak
nilai-nilai tersebut, lanjut joncik, perlu dihidupkan di empat lawang melalui kepedulian antarsesama, terutama saat menghadapi situasi darurat dan bencana.
solidaritas sosial adalah wujud nyata bela negara di tingkat lokal.
dalam momentum ini, bupati menekankan dua pesan utama. pertama, kepada asn agar menjadikan nilai bela negara sebagai ruh pelayanan publik.
pelayanan yang jujur, profesional, dan responsif merupakan bentuk pengabdian tertinggi kepada negara di daerah.
kedua, kepada generasi muda empat lawang, joncik berpesan agar membentengi diri dari pengaruh negatif, terus mengasah prestasi, serta membangun karakter yang kuat.
baca juga:libur nataru, polisi sumsel buka titip kendaraan gratis
baca juga:wabup muara enim dukung iad perhutanan sosial
“kalian adalah penentu arah indonesia ke depan. prestasi dan akhlak adalah modal utama,” pesannya.
upacara berlangsung khidmat dan tertib. harapannya, semangat hari bela negara ke-77 tidak berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut menjadi perilaku dan budaya hidup masyarakat empat lawang dalam mewujudkan madani jilid ii.