Arus Balik Kedua Lebih Ramai

*Pergerakan Kendaraan Lancar dan Terkendali

JAKARTA – Puncak arus balik kedua, Senin (1/5), lebih ramai dari arus balik pertama, Selasa (25/4) lalu. Meski begitu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pergerakan kendaraan pada puncak arus balik kedua ini, ramai lancar dan terkendali.

“Masih terkendali dengan baik, dengan adanya contraflow serta one way. Kondisi di jalan relatif landai," ujar Budi Karya, di Jakarta, Senin (1/5).  Dia turut didampingi Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono.

Lanjut Budi Karya, dia sudah memantau dari udara, pergerakan kendaraan yang melewati jalur tol maupun arteri dari Jakarta hingga Cirebon. Lanjut memimpin rapat terkait operasional pengendalian lalu lintas di Kantor Jasa Marga, Gerbang Tol Cikampek Utama, KM 70.

"Sekalipun terjadi kenaikan pemudik yang tinggi, kecepatan kendaraan saat ini lebih baik dibanding tahun lalu. Angka-angkanya terukur dan dihitung dengan sistem yang canggih. Ini patut kita banggakan," kata Budi Karya.

Berdasarkan data Jasa Marga, kecepatan rata-rata pada jalur Cawang sampai Semarang (KM 3-KM 414) pada arus mudik 2023 adalah 72,8 km/jam, lebih cepat 15,9 persen dibanding arus mudik 2022 yang hanya 62,8 km/jam.

Dari sisi waktu tempuh, pada arus mudik 2023 ini menjadi hanya 6 jam 4 menit (tanpa berhenti). Lebih cepat 14 persen terhadap rata-rata arus mudik 2022, yakni 7 jam 2 menit.

Sementara, kecepatan rata-rata arus balik di jalur Semarang sampai Cawang (KM 414-KM 3) pada 22 April hingga 30 April 2023, yakni 77,81 km/jam. Lebih cepat 15,2 persen dibanding rata-rata arus balik 2022, yaitu 67,54 km/jam.

Waktu tempuh rata-rata dari Semarang hingga Cawang pada periode arus balik menjadi hanya 5 jam 49 menit (tanpa berhenti). Lebih cepat 118 persen dibanding rata-rata arus balik 2022 yang mencapai 7 jam 7 menit.

BACA JUGA : Lagi Isi BBM, Starter Mobil dan Terbakar

"Kami masih lakukan pemantauan hingga nanti malam dan besok (hari ini). Namun, dilihat dari volume kendaraan yang masih di bawah kapasitas jalan, maka pergerakan relatif lancar," ujar Budi Karya.

Pengendalian pergerakan kendaraan yang jauh lebih baik dibanding 2022, disebutnya  karena evaluasi dan upaya perbaikan yang terus dilakukan pada mudik sebelumnya. Adapun, dua lokasi krusial yang mendapat perbaikan utama, yaitu kawasan Merak dan Cipularang.

"Di Merak kami tambah pelabuhan, kami tambah kapal, perbaiki jalan masuk menjadi lebih besar, perbaiki rest area menjadi lebih besar. Sementara di Cipularang itu, tahun lalu terjadi stuck maka tahun ini ditambah jalur menjadi 3 dan 4 jalur sehingga Korlantas bisa leluasa membuat contraflow yang membuat pergerakan dari Bandung ke Jakarta tidak tersendat dan lancar," ujar Budi Karya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan