Manfaatkan Minyak Jelantah, Harga Jual Sangat Ekonomis

*Melihat Kreasi Irma Susanti-Sumi, UMKM Pembuat Sabun Mandi dan Cuci

Irma Susanti dan Sumi merupakan sosok wanita kreatif. Di tangan mereka berbagai produk, mulai dari minuman herbal hingga home care dihasilkan. Salah satu produknya, sabun mandi dan sabun cuci (MaMi Herbal Soap) yang dibuat dar minyak jelantah.

Agustina Saridewi - PALEMBANG

NAMA brand atau produk merek sabun MaMi Herbal Soap diambil dari singkatan nama. "MaMi itu singkatan dari Irma dan Sumi, karena modal dan ide awal dari kami berdua," sampai Irma. Irma dikenal sebagai owner ALNia Home Industries yang memproduksi minuman herbal instan (MaMi Herbs), Home Care (MaMi Clean), dan sabun mandi dan sabun cuci (MaMi Herbal Soap) yang sudah berjalan sejak awal 2022 dengan memproduksi sabun.

Dia memulai usaha ini, karena dia memang suka membuat sendiri berbagai produk rumah tangga maupun minuman untuk digunakan sendiri sejak dahulu.

"Ini karena saat anak pertama saya masih kecil, saya tipe orang tua masih idealis. Yang ingin memberikan yang terbaik kepada anak dan keluarga, jadi semua serba buat sendiri," terangnya.

Tapi seiring berjalan waktu, anak makin banyak, makin terasa repot. Akhirnya setelah anak pertamanya meninggal, dan dirinya butuh kegiatan untuk mengalihkan kesedihan, maka ikut pengajian. BACA JUGA : Peringatan Hardiknas di Sumsel, Gubernur H Herman Deru Beri Pesan Buat Guru-Guru

"Di pengajian itu, dari sana saya dan kawan-kawan buat kegiatan yang kira-kira bermanfaat dan bernilai. Hingga akhirnya mencoba menawarkan bagaimana kalau membuat sabun, karena sabun kebutuhan yang pasti dan tetap. Selain itu bahannya juga semua berasal dari dapur," jelasnya.

Berangkat juga dari keseharian sebagai emak-emak yang banyak dimulai dari dapur, sehingga dia melihat celah-celah apa yang bisa dibuat dari sana.

"Ternyata gayung bersambut. Awalnya sabun mijel (minyak jelantah) untuk mencuci, kemudian sabun mandi dari campuran beberapa minyak (VCO, kelapa, sawit, zaitun)," Katanya. Pemilihan minyak jelantah yang dia olah ini, karena mijel jika dibuang ke saluran bisa mampet. Kalau dibuang ke tanah akan menutup pori-pori tanah.

"Mijel jika kita olah dengan benar akan dapat mengurangi limbah RT dan tentunya menjadi produk yang kembali bermanfaat. Karena itu kenapa akhirnya kita pilih mijel ini untuk dikembangkan," ujarnya. Setelah banyak yang merasakan manfaat sabun mijel, pihaknya pun mulai menambah sabun mandi. Proses pembuatan sabunnya berbentuk sabun batang butuh waktu sekitar 30 hari hingga siap dipakai.

Yang pasti mengumpulkan bahan baku dulu dengan cara ibu-ibu menyedekahkan minyak jelantah ke masjid, kemudian dia membelinya di masjid.

"Untuk bahan baku pembuatan, yang jelas bahannya semua berasal dari seputaran dapur yang kami olah dari dari bahan mentah," tambahnya. Pembuatan sabun ini masih dilakukan sendiri, Karena memang tak banyak makan waktu dan harus cepat. Sebab jika banyak orang mengerjakan malah ribet.

"Tapi semoga kelak bisa mengajak lebih banyak orang, artinya produksinya semakin meningkat dan pemasarannya juga makin luas," harapnya. Dari sisi harga sabun terbilang ekonomis, Rp5 ribu per pieces produk olahan dari mijel ini juga banyak peminatnya. "Sekali produksi, kami bikin kurang lebih 100 pcs dan pasti habis," sebutnya.

Pemasaran untuk sementara masih di lingkungannya saja, dari mulut ke mulut, serta ikut asosiasi biar paham dalam pengurusan izin dan dapat pelatihan pemasaran. "Pemasaran offline paling saat ada acara jadi ikutan bazar, seperti bazar PKK, asosiasi, dan organisasi. Sedangkan untuk online bisa temukan di Instagram  alnia.homeindustries dan shopee Alnia home industries," bebernya.

Atau bisa juga datang langsung ke Villa Sukarami Permai Blok C7 dan via WhatsApp atas nama Irma Susanti MaMi Herbs. “Jenis produknya dulu awal cuma sabun batang, kini kami sudah ada beberapa produk MaMi Herbal Soap (sabun herbal berbahan dasar minyak dan minyak jelantah),” tuturnya.

Sedangkan untuk produk ALNia Home Industries memproduksi juga MaMi Clean (Home Care), ada sabun cuci piring, liquid detergent, softener, pelicin setrika. Kemudian ada juga MaMi Herbs (minuman herbal) dengan varian minuman herbal instan, seperti jahe merah, jahe sereh, kunyit putih, empon-empon, dan lainnya. Khusus hasil penjualan minyak jelantah, masuk kas taklim di masjid. Setelah jadi sabun, jemaah bisa ikut bantu jual (menjadi reseller), dan ada harga khusus untuk reseller. "Hasil penjualannya ada yang dimasukkan kas PERMATA (Persatuan Majlis Taklim) di Kelurahan Kebun Bunga," pungkasnya. (tin/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan