PT Pertamina Patra Niaga mendukung penuh upaya pihak kepolisian memberantas aksi penimbunan dan penyalahgunaan BBM. Penegasan disampaikan Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.

“Kami memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada pihak kepolisian yang menindak tegas oknum penimbunan dan penyalahgunaan BBM jenis solar di Kertapati Palembang,” ujarnya.

Kepada masyarakat, Nikho mengimbau untuk membeli BBM resmi di outlet-outlet Pertamina atau SPBU dan Pertashop. Untuk BBM industri, para pengusaha diharapkan membelinya lewat jalur resmi yang tentu terjamin kualitas dan produknya.

“Untuk masyarakat diminta untuk tidak lakukan pengisian berulang dan menimbun. Kalau punya mobil, tentunya memiliki uang. Belilah minyak resmi dan jangan ikut main minyak ilegal,” bebernya.

Beli BBM industri bisa hubungi call centre 135. Terjamin harga dan kualitas BBM-nya. “Jangan lakukan penimbunan karena BBM bahan yang berbahaya, mudah terbakar. Bagi yang melihat atau mengetahui adanya penimbunan dan penyelewengan, segera lapor ke polisi,” tambah Nikho.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Sumsel, Antoni Yuzar SH minta kepada aparat penegak hukum bekerja semaksimal mungkin. “Tuntaskan masalah hukum dengan transparan. Aparat juga harus tegas,” katanya. Kemudian, berupaya mengurangi aksi penimbunan BBM. Apalagi, sampai terjadi kebakaran yang dapat membahayakan keselamatan warga sekitar lokasi. Menurutnya, aparat penegak hukum harus serius menindak semua bentuk penyalahgunaan BBM. “Masyarakat sudah sulit untuk mendapatkan BBM, harus antre berjam-jam. Ternyata ada oknum-oknum yang malahan menimbun minyak, menyebabkan kelangkaan minyak,” cetusnya.

Kata Antoni, mungkin ada beberapa tempat penimbunan lain BBM lain yang belum terendus oleh aparat penegak hukum. Karenanya, diharapkan peran masyarakat. "Laporkan dan viralkan aksi para mafia BBM ini jika tahu dan punya buktinya," pinta dia.

Komisi I DPRD Sumsel  minta poses hukum terhadap kasus dan para pelaku penimbunan BBM dilakukan transpraan. “Di zaman sekarang, harus tindak tegas, tanpa pandang bulu, tanpa pilih kasih,” pungkasnya. (afi/*/iol)