4.066 Guru Agama Se-Sumsel Ikuti PPG Batch 3
PEMBUKAAN PPG: Kakanwil Kemenag Sumsel dan peserta PPG se-Sumsel Batch 3 ikuti pembukaan perkuliahan secara hybrid oleh Menteri Agama, kemarin. -foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID-Sebanyak 4.066 guru agama se-Sumatera Selatan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3. Perkuliahan ini dibuka secara hybrid oleh Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar, Rabu (3/9).
Pembukaan PPG Bacth 3 ditandai doa guru lintas agama untuk bangsa yang digelar di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah. Pembukaan PPG Batch 3 secara hybrid yang dihadiri petinggi Kemenag ini menekankan pentingnya peran guru. Mereka dituntut tidak hanya profesional secara akademis, tapi juga memiliki jiwa dan spiritualitas mendalam dalam mendidik generasi bangsa.
“Mereka akan mengikuti proses pembelajaran intensif yang berlangsung selama 45 hari sebelum peserta menempuh ujian akhir untuk kelulusan,” kata Kakanwil Kemenag Sumsel Dr H Syafitri Irwan. Rincian peserta PPG di Sumsel, 3.553 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), 485 guru madrasah, 19 guru agama Katolik, 5 guru agama Kristen, dan 4 guru agama Buddha.
“Untuk guru PAI dan guru madrasah, kegiatan PPG dilaksanakan di UIN Raden Fatah Palembang. Sedangkan guru agama lain tersebar di perguruan tinggi agama masing-masing,” jelasnya. Kakanwil berharap semua peserta PPG di Sumsel lulus dan mendapatkan sertifikat pendidik, yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh tunjangan profesi guru.
BACA JUGA:Inilah Besaran Tunjangan Sertifikasi jika lulus PPG Guru Tertentu 2025
BACA JUGA:Aturan dan Sanksi Pelaksanaan UKPPPG Bagi Peserta PPG Tahap 2
Menteri Agama dalam arahannya menjelaskan, peserta PPG tahun ini meningkat 700 persen dibanding tahun lalu. Data Kemenag mencatat, ada 29.933 guru yang ikut PPG dalam jabatan pada 2024. “Tahun ini, total peserta PPG dalam Jabatan mencapai 206.411 guru madrasah dan guru pendidikan agama,” ungkapnya.
Lonjakan peserta ini adalah capaian monumental yang membuktikan komitmen negara dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. “Ini bukan sekadar angka, tapi bukti keseriusan Kementerian Agama dalam menghadirkan guru yang profesional, berintegritas, dan siap menjadi teladan generasi bangsa,” bebernya.
Tahun ini, Kementerian Agama mengalokasikan dana sebesar Rp165 miliar untuk PPG. Kata Prof Nasaruddin, angka ini tidak kecil di tengah situasi efisiensi. “Tapi ini adalah investasi strategis, karena kunci pembangunan bangsa ada pada pendidikan, dan pendidikan ada pada guru,” jelasnya.
Menag menekankan, profesi guru harus dilihat dari empat kriteria penting. Guru profesional harus mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), belajar bagaimana mengajar (learning how to teach), mengajar bagaimana belajar (teaching how to learn), dan mengajar bagaimana mengajar (teaching how to teach).
