Noval-Putu Elysa Teruskan ‘Tradisi’ Keluarga-Sekolah, Buat Bangga Sumsel, Pulang Tanpa Gegap Gempita
MAMPIR KE SUMATERAM EKSPRES: Ahmad Noval Alfarizi bersama ibunya, Fahria MPd dan Direktur Penyelenggaraan Program Paskibraka BPIP, Fuad Lutfi ST MSi MT mampir ke Graha Pena, kantor Harian Pagi Sumatera Ekspres, Sabtu (23/8).-FOTO: SANDI/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -Dua Paskibraka tingkat nasional asal Sumsel, Ahmad Noval Alfarizi (16) dan Putu Elysa Boniarta telah pulang kampung.
Mereka sukses harumkan nama keluarga, sekolah dan daerah. Berhasil menjalankan tugas dengan baik pada 17 Agustus 2025 di Istana Negara.
BACA JUGA:Bupati Muara Enim Hadiahi Paskibraka Karya Wisata ke 3 Kota Besar
Kepulangan mereka Jumat (22/8) tanpa gegap gempita. Hanya disambut di Bandara Internasional SMB II. Setelah itu, Putu Elysa langsung pulang ke rumah orang tuanya di Mesuji OKI.
Sedangkan Noval kemarin (23/8) berkesempatan mampir ke Graha Pena, kantor Harian Pagi Sumatera Ekspres Palembang.
Kedatangannya didampingi Direktur Penyelenggaraan Program Paskibraka di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr Fuad Lutfi ST MSi MT dan ibunya, Fahria MPd. Baik Noval maupun Putu ternyata sama-sama penerus ‘tradisi’ keluarga.
Dr Zazili Mustopa SE MSi, ayahanda Noval dulu (1984, red) ternyata seorang Paskibraka juga, tingkat provinsi.
Noval tertarik pada dunia Paskibra sejak SMP. Ia sering menonton upacara pengibaran bendera di televisi. Dorongan juga datang dari kakaknya, Rifka Delia, yang pernah menjadi anggota Paskibra di sekolah.
“Kakak saya bilang, enak jadi Paskibra. Bisa belajar kekompakan, disiplin, dan kebersamaan. Tentu saja, buat orang tua bangga,” ucapnya kepada koran ini.
Remaja asal Sekayu, Muba ini lalu masuk SMA Taruna Tunas Bangsa, Baturaja. Sekolah berbasis asrama yang dikenal menanamkan disiplin tinggi. Kini dia kelas XI.
Demi bisa jadi seorang Paskibra, Noval bertekad turunkan berat badannya. Dari awal masuk sekolah 110 kg, dia jalani program diet ketat dan olahraga intensif dibimbing pembina sekolahnya. Dalam tiga bulan, berat badannya turun 30 kg. “Itu jadi tantangan berat saya untuk bisa lolos seleksi Paskibra di sekolah, sekaligus motivasi saya,” bebernya.
Kini, dengan berat badan ideal 75 kilogram karena tinggi badannya 179 cm, Noval membuktinya dia layak mewakili Sumsel sebagai Paskibraka tingkat nasional.
Sebelumnya, dia lolos seleksi tingakt sekolah, lalu dia bersama 49 temannya jadi utusan ke kabupaten OKU. Dari 300 pelajar se-OKU, hanya terpilih 36 orang. Lalu, tiga pasang dikirim ke provinsi, termasuk dirinya.
