Pengakuan Pelaku yang Merampok dan Menganiaya Anak Tirinya 

Mu'min Afrian (41) berlebaran dalam jeruji besi. Polisi menangkapnya, lantaran driver taksi online (taksol) itu merampok dan menganiaya anak tirinya sendiri, Mariza Zulfiani (26), pada Selasa (11/4).

ADI FATRIANSYAH - Palembang

LEBIH dari 2 pekan menghuni dalam sel tahanan Polrestabes Palembang, baru kemarin Mu’min dimunculkan ke hadapan media. Di hari pertama kerja, setelah masa libur lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Mu’min lebih banyak menunduk, saat menceritakan perbuatannya terhadap Zaza, sapaan korban.

"Waktu itu  saya lagi kepepet, butuh uang dalam jumlah besar. Saat itu terpikir untuk mencuri di rumah korban, yang saya tahu memiliki cukup banyak uang,” ungkap tersangka Mu'min, warga Kompleks Polda, Blok C, No.9, Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sematang Borang, Rabu (26/4).

Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB, Mu’min mendatangi rumah anak tirinya, di Lr Jambu, Perum Bougenville Residence, RT 66, Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sematang Borang. Istrinya atau ibu kandung korban, Oktina (47), sudah lebih dulu diajaknya menginap dan ditinggalkan di hotel. BACA JUGA : Pejalan Kaki Terlindas KA, Identitas Belum Diketahui

Datang ke rumah korban, tersangka mematikan arus listik dari MCB. Berhasil masuk, dia menuju kamar korban. Mendapati korban masih tidur. “Masuk kamar niatnya cuma mau ambil uang, ternyata ada korban. Karena panik, jadi spontan saya pukul kepalanya pakai batu,” akunya.

Setelah korban tak berdaya berlumuran darah, baru Mu’min mengambil uang, emas, handpnoen, BPKB, STNK dan kunci kontak mobil HRV milik korban. “Saya bawa kabur. Saya jemput istri ke hotel, ajak ke Jakarta sementara waktu," tambahnya.

Namun istrinya atau ibu kandung korban, tidak tahu kejadian itu. Begitupun Mu’min, mengaku tidak tahu lagi kondisi korban yang ditinggalkannya dalam keadaan berdarah-darah. Sebab dikuncinya dari luar. “Yang terpikirkan saat itu, bagaimana menjual barang-barang yang saya ambil,” dalihnya.