KAI Ganti Tiket 100 Persen
Aida Suryanti-foto: dian/sumeks-
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Viral insiden sekitar 132 penumpang kereta api yang mayoritas adalah peserta Diklat Pemkot Prabumulih yang baru saja pulang dari Lubuk Linggau tujuan Prabumulih diduga diterlantarkan di Stasiun Lembak, Kamis (21/8) sekitar pukul 00.51 WIB dini hari.
Kejadian itu menimbulkan kemarahan para penumpang yang sempat merekam video dan mengunggahnya sehingga menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Menanggapi kejadian tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas Ketidaknyamanan Perjalanan Penumpang KA Sindang Marga relasi Lubuk Linggau - Kertapati yang berangkat hari Rabu (20/7), khususnya penumpang yang turun di Stasiun Prabumulih.
Manager Humas PTKAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan KA Sindang Marga relasi Lubuklinggau -Kertapati berangkat dari stasiun Lubuk Linggau, hari Rabu (20/8) pukul 19.45 dengan manifes penumpang 419 orang dengan stasiun pemberhentian penumpang adalah stasiun Tebing Tinggi, Lahat, Muara Enim, Prabumulih dan Kertapati.
Lebih lanjut Aida menjelaskan pada saat pemberhentian di stasiun Prabumulih sebagian penumpang yang turun sudah keluar dari kereta namun karena ada kesalahan komunikasi sehingga ada penumpang yang seharusnya turun di stasiun Prabumulih masih belum keluar dari kereta api Sindang Marga sampai kereta kembali melanjutkan perjalanan.
BACA JUGA:Momen Long Weekend HUT RI, PT KAI Divre III Palembang Layani 11.639 Penumpang
Sesuai operasional prosedur yang telah ditetapkan dan untuk keselamatan penumpang, para penumpang sebanyak 90 orang tersebut dilanjutkan perjalanan sampai ke stasiun terdekat di stasiun Lembak, ungkap Aida.
"Atas nama PT KAI, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini, kepada para penumpang tersebut diberikan kompensasi penggantian tiket 100%. KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pengguna jasa kereta serta terus berupaya melakukan evaluasi dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, tutup Aida.
