Inflasi Lebaran Sulit Dihindari
Jaga Stabilitas Tiga Komoditi Utama
PALEMBANG – Tren in- flasi di momen Ramadhan dan Lebaran memang sulit sekali dihindari. Tingginya permintaan bahan-bahan pokok khususnya dapat melambungkan harganya di pasaran. Secara historis pun, inflasi momen Ramadan Lebaran memang selalu lebih tinggi dibanding bulan-bulan biasanya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, pada bulan April 2022 contohnya atau saat berlangsung Ramadhan 2022 inflasi Sumsel tembus 0,96 persen.
Komoditas yang paling dominan memicu inflasi, yakni minyak goreng, angkutan udara, telur ayam ras, beras, juga daging ayam ras. Sementara pada Mei 2022 atau saat momen Lebaran juga tinggi sebesar 0,83 per-sen dipicu angkutan udara, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Dua bulan itu me- lampaui bulan Maret atau sebelum momen Ramadhan- Lebaran berlangsung yang hanya sebesar 0,69 persen.
Karenanya, inflasi bulan April 2023 atau saat momen HKBN (Hari Besar Keaga- maan Nasional) juga cenderung terjadi, dan berpotensi melampaui inflasi Maret yang hanya 0,20 persen. “Inflasi momen Ramadhan dan Lebaran memang tak dapat dihindari, tapi upaya kita bersama untuk mencegahanya lebih tinggi,” terang Kepala BPS Provinsi Sumsel, Ir Zulkipli, kemarin. Beberapa sembako yang naik harga di bulan Maret dan menjadi penyumbang inflasi tinggi, seperti beras, rokok kretek, telur ayam ras, cabai merah. BACA JUGA : Jenis Bansos yang Harus Anda Diketahui
Tak heran jika komoditi beras, telur, daging menjadi perhatian khusus Gubernur Sumsel, H Herman Deru karena tiga komoditi ini selalu menjadi penyumbang inflasi utama. Bahkan untuk mengendalikan harga di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang juga menggelar bazar sembako murah di 18 Kecamatan Kota Palembang dan Pemerintah Pusat melalui Bu- log menyalurkan bantuan beras untuk masyarakat yang membutuhkan pada momen jelang Lebaran lalu.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru menegaskan tiga komoditi itu perlu diperhaikan demi menjaga inflasi baik jelang atau pasca Lebaran.“Saya selalu meminta seluruh pihak termasuk kepala daerah dapat menjaga dan memperhatikan hal ini. Tetap jaga ketersediaan pangan, terutama di tengah naiknya permintaan Lebaran ini,” ungkapnya.