Perputaran Uang Daerah Capai Rp92,3 T
TAK ada lagi aturan pembatasan atau PPKM pada momen Lebaran tahun ini diprediksi mengerek perekonomian daerah. Jumlah pemudik diperkirakan naik 14,2 persen atau mencapai 123,8 juta orang dibanding tahun lalu sebanyak 85,5 juta orang. Seperti kebiasaan sebelumnya, selain pulang ke kampung halaman berkumpul bersama keluarga, para pemudik juga akan melakukan perjalanan ke destinasi wisata atau pusat perbelanjaan (mall) mengingat masa libur bersama yang cukup panjang.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, mengatakan dengan melonjaknya pemudik, perputaran uang di daerah selama Lebaran 2023 diprediksi mencapai Rp92,3 triliun.
BACA JUGA : Okupansi Hotel Tertinggi 58 Persen"Jumlah tersebut dihitung dari jumlah pemudik sebesar 123,8 juta orang atau setara 30.752.000 keluarga. Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp3.000.000, maka perputaran uangnya sebesar tersebut di atas. Ini dihitung rata rata paling minimal, masih berpeluang di atas itu," terang Sarman dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Menurut dia, perputaran uang tersebut akan akan menyebar di sektor usaha transportasi darat (bus, rental, kereta api, mobil pribadi, motor), laut (kapal laut), dan udara (pesawat). Selain itu sektor kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, mal-mal, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah dan penjual suvenir, warung dan toko di daerah dan berbagai produk unggulan daerah.
Adapun perputaran uang tersebut didominasi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek sebesar 62,5 persen dengan jumlah pemudik sebanyak 77,3 juta orang atau setara 19.325.000 keluarga. Sisanya akan menyebar ke wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali/Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua.
Sarman mengatakan, dengan potensi perputaran yang cukup besar dipastikan ekonomi daerah akan produktif dan bergairah dan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Sehingga, target pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 sebesar 5 persen diprediksi dapat tercapai. Pemda juga akan mendapat kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak hotel, restoran, kafe, retribusi masuk destinasi wisata dan lainnya selama musim libur Idulfitri tahun ini.