UMKM Pempek Mendulang Omset Lebaran
*Pesanan Online Naik Pesat
PALEMBANG – Warung-warung Pempek di Palembang mulai buka orderan lagi pasca Lebaran 2023. Maklum makanan khas Palembang ini tak hanya dikonsumsi masyarakat lokal, tapi juga seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Apalagi sekarang mencari pembeli tak mesti membuka warung atau restoran, tapi cukup promosi via media sosial.
Tak heran, jika sering kali Kartini menerima DM Instagram atau chat via WhatsApp, konsumen-konsumen memesan pempek, baik dalam maupun luar kota. “Hari ini (kemarin, red) dapat pesanan lagi 10 kg minta kirim ke Jakarta,” ujar owner Pempek Syamil ini. Saat momen Lebaran pun, pesanan juga seringkali datang via online karena memang selain menjual langsung, dia aktif promosi di media sosial. Bisa juga pesan melalui aplikasi online food delivery seperti GrabFood, GoFood, ShopeeFood.
Apalagi, kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Pempek (Asppek) Palembang ini, sekarang jasa ekspedisi menawarkan tarif ongkos kirim (ongkir) yang sangat murah, khususnya pengiriman pempek tujuan Jabodetabek. Bahkan ada yang hanya Rp5 ribu per kg dari tarif normal Rp10 ribu per kg di bulan Ramadhan, kemarin.
“Ongkir murah ikut mendongkrak pesanan customer hingga momen Lebaran ini. Memang pempek ini banyak peminatnya, apalagi kadang menjadi sajian wajib pas Lebaran. Makanya kami telah banyak sekali menerima pesanan pempek,” terangnya. Sekarang pengiriman pempek ke luar kota bisa mencapai 8 ton, lebih dari separuh produksi UMKM pempek di Palembang 14 ton per hari. Setiap pelanggan sekali pesan bisa 10 kg,” ujarnya. BACA JUGA : UMKM Pempek Mendulang Omset Lebaran
Bahkan paket pempek itu tak hanya dikirim ke Jabodetabek, tapi juga sampai ke seluruh Indonesia seperti ke Sulawesi, Papua, Kalimantan, dan lainnya. “Banyak pula orang Palembang yang tinggal di luar kota membeli langsung di Palembang. Tentu mereka ingin menikmati pempek dari lokasi asalnya karena lebih nikmat,” tuturnya.
Karena prospek jualan online yang sangat besar, sekarang semua pedagang pempek sudah jualan online. “Terutama sejak pandemi kemarin, banyak yang terpaksa menjual dari rumah saja via online,” ujarnya. Lagipula, pasar online tak terbatas dalam kota, juga seluruh Indonesia. Pihaknya juga sering menerima pesanan pempek perseorangan via medsos atau WhatsApp untuk dikirim ke Singapura, Malaysia, Hongkong.
“Apalagi sekarang ada ekspedisi yang membantu kita, bisa kirim paket pempek ke LN tiga hari sampai,” tuturnya. Konsumen biasanya orang Indonesia yang studi atau bekerja dan tinggal di LN atau ada orang tua yang mengirim pempek untuk anaknya. Tapi menurutnya, permintaan untuk ekspor sendiri sudah ada, kendati saat ini belum terpenuhi. “Produk pangan go global (ekspor) itu harus standar, yakni punya sertifikasi HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari Badan Standarisasi Nasional yang menjamin keamanan produk pangan,” terangnya. Tapi kini beberapa pengusaha pempek sudah mengurus HACCP supaya bisa go ekspor.