Penjelasan Perbedaan Perhitungan Hisab Syawal Muhammadiyah dan Pemerintah
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Perhitungan hisab penetapan 1 Syawal sangat menentukan kapan Idul Fitri berlangsung. Sebab itu, hal ini harus benar-benar diperhitungkan secara ilmiah. Lalu, seperti apa sebenarnya cara perhitungan itu ? Menurut Dosen UIN Raden Fatah, H M Teguh Sobri, mengatakan,perhitungan hisab awal bulan qomariyah ada tiga cara. "Yang pertama dengan hisab, yang kedua dengan ru'ya, dan yang ketiga kemungkinan dapat ru'yat," katanya Kamis 20 April 2023. Hisab sendiri, lanjutnya, terdiri dari dua diantara nya adalah hisab urfi dan hisab hakiki. Hisab urfi biasa dipakai di Jawa. Terutama Jawa Tengah. BACA JUGA : Isbat Awal Syawal Digelar 20 April 2023, Kemenag Pantau Hilal di 123 Titik "Bulan ganjil jumlahnya 10 dan bulan genap jumlahnya 29 itu namanya hisab urfi. Nah, hisab hakiki juga memiliki ketentuan hisab ini menggunakan ijtima," urainya. Sedangkan Ijtima terbagi lagi menjadi dua. Keduanya yaitu, ijtima qoblal ghurub dan ijtima qoblal fajr. Kemudian hisab hakiki ini sendiri adalah menentukan lokasi bulan atau hilal saat matahari terbenam. Jadi, akan dilihat hilal dalam hitungan sesuai dengan berapa ketinggiannya.