Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Nokia Gandenga AI Google, Mampukah HMD Global ciptakan Ponsel Cerdas yang Sebenarnya di 2025

Nokia dan Google AI bersatu, HMD siap luncurkan ponsel super pintar bertenaga kecerdasan buatan! Foto: nokia--

SUMATERAEKSPRES.ID - Nokia baru saja mengumumkan kolaborasi strategis dengan Google Cloud. Disebut akan menghadirkan kecerdasan buatan tingkat lanjut ke infrastruktur jaringan telekomunikasi. Lewat produk barunya bernama Autonomous Network Fabric.

Nokia akan memanfaatkan layanan Vertex AI dan BigQuery milik Google untuk membangun jaringan yang bisa belajar, memantau, dan melakukan perbaikan otomatis secara real time.

Di inti solusi ini tersemat model-model AI yang sudah “ditelco-kan”: LLM/LAM khusus industri telekomunikasi, rangkaian data lintas-domain, serta fitur explainable AI yang memberi alasan transparan setiap tindakan otomatis yang diambil sistem.

Dengan begitu, operator tidak hanya mendapat alat analitik, tapi juga “otak” otomatis yang mampu merekomendasikan atau bahkan mengeksekusi optimasi tanpa campur tangan manusia.

BACA JUGA:Wuling Baojun Yep EV: Jimny Listrik Mungil Calon Idola Baru Indonesia? Bocoran Harganya Bikin Melongo!

BACA JUGA:Revolusi Senyap di Jalanan Indonesia! 5 Mobil Listrik Ini Bikin Dompet Aman, Lingkungan Senang!

Bagi operator, manfaatnya sangat besar. Mereka bisa mengurangi kompleksitas operasional, mempercepat waktu respons atas gangguan, dan meluncurkan layanan baru dalam hitungan jam, bukan bulan. Skala otomatisasi ini menjanjikan efisiensi biaya karena sumber daya manusia tak lagi terkuras untuk tugas-tugas manual berulang.

Potensi jangka panjangnya juga menarik: jaringan 5G dan 6G yang adaptif akan membuka ruang bagi pengalaman smartphone yang jauh lebih mulus. Bayangkan aplikasi augmented reality tanpa lag atau streaming 4K+8K yang otomatis dialokasikan bandwidth tepat saat dibutuhkan.

Di sisi ponsel, warisan nama besar Nokia kini dipegang oleh HMD Global. Perusahaan Finlandia ini mendapat lisensi untuk merancang dan memproduksi perangkat Nokia di bawah bendera Human Mobile Devices. Sejak didirikan, HMD berfokus pada desain simpel, dukungan software teratur, dan keamanan yang tepercaya.

Namun reputasi HMD sampai sekarang lebih identik dengan feature phone nostalgia, ponsel flip, bar phone, atau model klasik seperti seri 3210. ketimbang inovasi smartphone mutakhir. Kendati sempat merilis beberapa Android Go dan model entry-level, langkah mereka di kelas flagship masih sangat terbatas.

BACA JUGA:BYD Denza D9, Perpaduan Futuristik MPV dan Kemewahan di Atas Roda

BACA JUGA:Cari Mobil Bekas? Cicilan Mulai Rp 2 Jutaan Bisa Bawa Pulang Mobil Keluarga Toyota Avanza Bekas, Cek Harga!

Sementara itu, tren pada 2025 menegaskan bahwa ponsel cerdas sejati haruslah AI-first: perangkat yang memahami konteks pengguna, meramal kebutuhan, dan berinteraksi secara natural lewat suara atau gesture. F adaptif, asisten personal berbasis bahasa alami, hingga prediksi gangguan baterai atau sinyal.

Untuk mewujudkan itu, HMD Global menghadapi dua tantangan krusial: sumber daya R&D dan ekosistem aplikasi. Tanpa laboratorium AI sendiri atau platform developer masif, ide cemerlang mereka sulit berkembang di luar sekadar konsep.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan