Realitas Baru dalam Belanja Online, Teknologi AR dan VR Menjawab Tantangan E-Commerce

Reporter: Erlina |

Editor: Irwansyah |

Rabu , 02 Jul 2025 - 15:19

Belanja tanpa coba-coba? Sudah nggak zaman! Kini dengan teknologi AR & VR, kamu bisa "mencoba" baju, makeup, bahkan furnitur langsung dari layar smartphone. Belanja makin cerdas, makin seru, dan makin nyata! Foto:Meta AI--

SUMATERAEKSPRES.ID - Belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern.

Dengan kenyamanan berbelanja dari rumah, jutaan orang kini lebih memilih e-commerce dibandingkan toko fisik.

Namun, kemajuan teknologi membawa revolusi baru dalam cara konsumen berinteraksi dengan produk digital: melalui Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).

Teknologi ini tidak hanya meningkatkan visualisasi produk, tetapi juga mengubah cara kita merasakan, memilih, dan membeli barang secara online.

Apa Itu AR dan VR dalam Konteks E-Commerce?

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memproyeksikan elemen virtual ke dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone atau tablet.

Dalam e-commerce, AR memungkinkan pengguna "mencoba" produk seperti furnitur, pakaian, atau makeup secara digital.

Virtual Reality (VR) menciptakan dunia virtual yang sepenuhnya imersif. Dalam belanja online, VR dapat digunakan untuk menciptakan toko virtual di mana pengguna bisa "berjalan-jalan", menjelajahi rak, dan melihat produk secara realistis.

Kombinasi keduanya membawa perubahan besar dalam pengalaman belanja online yang sebelumnya terbatas pada gambar dua dimensi dan deskripsi teks.

Transformasi Pengalaman Konsumen

1. Visualisasi Produk yang Lebih Realistis

Dengan AR, pembeli dapat melihat bagaimana sofa baru akan terlihat di ruang tamu mereka sebelum membeli.

Brand seperti IKEA menggunakan teknologi ini melalui aplikasi "IKEA Place", yang memungkinkan pengguna menempatkan furnitur virtual di ruang nyata menggunakan kamera ponsel mereka.

2. “Mencoba” Produk Sebelum Membeli

realitas baru dalam belanja online, teknologi ar dan vr menjawab tantangan e-commerce                            sumateraekspres.id - belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern.
dengan kenyamanan berbelanja dari rumah, jutaan orang kini lebih memilih e-commerce dibandingkan toko fisik.
namun, kemajuan teknologi membawa revolusi baru dalam cara konsumen berinteraksi dengan produk digital: melalui augmented reality (ar) dan virtual reality (vr).
teknologi ini tidak hanya meningkatkan visualisasi produk, tetapi juga mengubah cara kita merasakan, memilih, dan membeli barang secara online.
baca juga: geiger 2025, jam tangan stylish dengan fitur terkini, worth it?
baca juga:gempar! geely ex5 bikin geger, mobil listrik 'volvo kw' bergaransi seumur hidup, cicilan cuma rp3 jutaan!
apa itu ar dan vr dalam konteks e-commerce?
augmented reality (ar) adalah teknologi yang memproyeksikan elemen virtual ke dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone atau tablet.
dalam e-commerce, ar memungkinkan pengguna "mencoba" produk seperti furnitur, pakaian, atau makeup secara digital.
virtual reality (vr) menciptakan dunia virtual yang sepenuhnya imersif. dalam belanja online, vr dapat digunakan untuk menciptakan toko virtual di mana pengguna bisa "berjalan-jalan", menjelajahi rak, dan melihat produk secara realistis.
kombinasi keduanya membawa perubahan besar dalam pengalaman belanja online yang sebelumnya terbatas pada gambar dua dimensi dan deskripsi teks.
baca juga:tiga perkara diselesaikan melalui restorative justice, kajari muba, hukum harus humanis tidak tajam ke bawah
baca juga:minicam misterius gegerkan kantor satpol pp banyuasin, pelaku masih bebas berkeliaran tanpa jejak
transformasi pengalaman konsumen
1. visualisasi produk yang lebih realistis
dengan ar, pembeli dapat melihat bagaimana sofa baru akan terlihat di ruang tamu mereka sebelum membeli.
brand seperti ikea menggunakan teknologi ini melalui aplikasi "ikea place", yang memungkinkan pengguna menempatkan furnitur virtual di ruang nyata menggunakan kamera ponsel mereka.
2. “mencoba” produk sebelum membeli
perusahaan seperti l’oréal dan sephora memungkinkan pengguna mencoba riasan wajah secara digital.
baca juga:prakiraan cuaca sumsel kamis 3 juli 2025, hujan ringan di sebagian besar wilayah
baca juga:5 smartphone nokia ini siap goyang dominasi samsung dan iphone dengan kamera superior
teknologi ar mengenali wajah pengguna dan menerapkan produk secara virtual, memberikan gambaran realistis tentang warna dan tampilan kosmetik.
3. pengalaman belanja imersif dengan vr
vr memungkinkan terciptanya toko virtual 3d. pengguna dapat menjelajah toko dengan headset vr, berinteraksi dengan produk, dan bahkan mendapat rekomendasi personal layaknya di toko fisik. ini membawa elemen “berbelanja santai” kembali ke ranah digital.
baca juga:wawako prabumulih franky nasril perkuat tim basket prabumulih di porprov korpri sumsel 2025
baca juga:geger! mobil listrik aion ut gempur pasar ev murah di indonesia, byd dolphin dan wuling cloud ev kabur!
4. mengurangi pengembalian barang
salah satu tantangan terbesar dalam e-commerce adalah tingginya tingkat pengembalian barang.
teknologi ar/vr membantu mengurangi hal ini dengan memberikan gambaran lebih akurat tentang produk sebelum dibeli.
manfaat bagi pelaku bisnis
peningkatan konversi penjualan: produk yang dapat dilihat secara virtual cenderung memiliki tingkat pembelian lebih tinggi karena pelanggan lebih yakin dengan pilihannya.
diferensiasi merek: penggunaan ar/vr menciptakan pengalaman unik yang membedakan merek dari kompetitor.
baca juga:tak lagi relevan? 11 jurusan kuliah yang terancam oleh kecerdasan buatan 
baca juga:kabar gembira: pencairan tunjangan profesi guru tpg triwulan ke ii awal juli 2025, cek jadwal terbaru!
data konsumen yang lebih kaya: perusahaan dapat menganalisis bagaimana pengguna berinteraksi dengan elemen ar/vr, memberikan wawasan yang mendalam tentang preferensi konsumen.
tantangan dan masa depan ar/vr dalam e-commerce
meski menjanjikan, adopsi ar/vr masih menghadapi beberapa tantangan:
biaya implementasi teknologi ini memerlukan investasi awal yang besar, terutama untuk pengembangan konten 3d.
keterbatasan perangkat tidak semua konsumen memiliki perangkat ar/vr, meski tren ini mulai berubah dengan meningkatnya penggunaan smartphone canggih.
baca juga:pertarungan suv tangguh 2025: toyota gr fortuner vs mitsubishi pajero sport
baca juga:butuh laptop kuat untuk kerja? cek review asus expertbook p3 (p3405) ini!
pengalaman pengguna yang konsisten pengalaman ar/vr harus dioptimalkan di berbagai perangkat dan sistem operasi.
namun, masa depan terlihat cerah. seiring penurunan harga teknologi dan meningkatnya adopsi perangkat wearable, ar dan vr akan menjadi standar dalam pengalaman belanja digital.
masa depan belanja sudah di sini
ar dan vr sedang membentuk ulang lanskap e-commerce. dari mencoba sepatu hingga menjelajah butik mewah di dunia virtual, pengalaman belanja menjadi lebih personal, interaktif, dan imersif.
baca juga:pertarungan suv tangguh 2025: toyota gr fortuner vs mitsubishi pajero sport
baca juga:lapas lahat tebar bibit patin ciptakan warga mandiri siap hadapi dunia kerja
para pelaku bisnis yang beradaptasi dengan cepat akan mendapatkan keuntungan kompetitif yang besar, sementara konsumen menikmati pengalaman yang lebih informatif dan memuaskan.
revolusi ini baru dimulai dan masa depan belanja tidak lagi hanya di layar, tetapi di dunia nyata dan virtual secara bersamaan.