Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Transaksi Digital Sumsel Tunjukkan Tren Positif, Outflow Uang Tunai Capai Rp997 M

NAIK: Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menjelaskan tren kenaikan penggunaan pembayaran digital Sumsel pada Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025 pada Senin, 30 Juni 2025 di Hotel The Zuri Palembang. -foto: ardila/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  – Bank Indonesia Sumsel mencatat transaksi digital non-tunai di Sumsel  terus menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga triwulan I 2025. Peningkatan ini didorong oleh penggunaan alat pembayaran elektronik seperti QRIS dan kartu debit yang semakin meluas di masyarakat.

Peningkatan transaksi non-tunai mengalami lonjakan signifikan. Secara nasional, performa transaksi perbankan digital meningkat sebesar 19,36% secara tahunan (year on year/y-o-y), mencapai angka Rp2.020 triliun. Di sisi lain, volume transaksi juga naik sebesar 22,66% (y-o-y) menjadi 19,61 juta transaksi.

Kepala Perwakilan BI Sumsel, Bambang Pramono, mengatakan, tren transaksi digital terus meningkat. Peningkatan tren digital menunjukkan peningkatan, peredaran uang tunai atau net outflow dari Bank Indonesia masih tergolong tinggi. Pada triwulan I 2025, tercatat nilai outflow uang tunai mencapai Rp997 miliar. “Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih cukup bergantung pada uang fisik, terutama di luar pusat-pusat urban,” jelasnya di acara Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengadakan Sriwijaya Economic Forum (SEF) 2025 di Hotel The Zuri Palembang, Senin (30/6).

Pihaknya juga mencatat bahwa Sumsel  masuk dalam tiga besar wilayah dengan kinerja Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) terbaik nasional. Bersama Provinsi Sumatera Barat dan Kota Solok, Sumsel berhasil menunjukkan komitmen kuat dalam mengadopsi transaksi digital di sektor pemerintahan.

BACA JUGA:KUR Digital Ketika Pinjaman Bertansformasi Jadi Pelafon

BACA JUGA:Inilah 11 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Paling Banyak Dilirik Shopee, Google, dan Perusahaan Digital Raksasa

Data juga menunjukkan pertumbuhan pesat pada sistem pembayaran berbasis QRIS dan layanan transfer instan BI-FAST. Nilai transaksi menggunakan QRIS meningkat secara signifikan hingga 130% y-o-y, sementara volume transaksinya melonjak 25,19% y-o-y. “Hal ini sejalan dengan upaya digitalisasi ekonomi yang gencar dilakukan oleh Bank Indonesia,” tambahnya. 

Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dan pemerintah daerah dalam mendorong literasi keuangan digital, khususnya di kalangan UMKM dan masyarakat pedesaan. “Kami akan terus memperkuat infrastruktur pembayaran digital serta mendorong inklusi keuangan yang lebih merata melalui pemanfaatan teknologi, seperti QRIS dan BI-FAST. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan digitalisasi ekonomi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional,” tukasnya. 

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Drs H Edward Candra MH yang membuka  kegiatan mengatakan, ketahanan pangan merupakan salah satu program prioritas nasional yang termasuk dalam delapan agenda pembangunan (Asta Cita) Presiden Republik Indonesia. 

Ia menjelaskan Sumsel telah memiliki agenda besar menuju swasembada pangan melalui berbagai program strategis seperti Optimasi Lahan Rawa (Oplah), Cetak Sawah Mandiri, dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

BACA JUGA:Pinjaman KUR BNI 2025: Strategi Inklusif Dongkrak UMKM Digital dan Berkelanjutan

BACA JUGA:Tiga Modus Penipuan Digital Paling Umum di Indonesia: Ancaman Siber yang Mengintai Setiap Saat

Edward menyebut keberhasilan ketahanan pangan juga perlu didukung oleh transformasi digital, termasuk di dalamnya digitalisasi transaksi dan layanan keuangan bagi petani serta pelaku UMKM di sektor pertanian dan pangan. “Peningkatan produktivitas dan kemandirian petani tidak hanya dari sisi produksi, tetapi juga dari akses terhadap layanan keuangan digital yang cepat, mudah, dan aman. Ini penting agar ekosistem pangan kita semakin kuat dan berdaya saing,” pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan