Ini 11 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Kerap Bergaji Rendah di Awal Karier

Reporter: Agustina |

Editor: Rian Sumeks |

Senin , 30 Jun 2025 - 11:45

Berikut ini adalah 11 jurusan yang lulusannya paling sering menerima gaji kecil saat memulai karier.-Foto: sumateraekspres.id-

SUMATERAEKSPRES.ID – Tidak semua jurusan kuliah menjanjikan gaji besar setelah wisuda.

Sejumlah program studi justru sering kali menghadapkan lulusannya pada kenyataan pahit: pendapatan awal yang jauh dari kata ideal.

Fenomena ini tidak sepenuhnya mengejutkan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya angka gaji, mulai dari kelebihan pasokan lulusan, minimnya permintaan industri, hingga kurangnya keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja saat ini.

Berikut ini adalah 11 jurusan yang lulusannya paling sering menerima gaji kecil saat memulai karier.

11 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Kerap Bergaji Rendah di Awal Karier

1. Jurnalistik

Industri media, terutama media cetak dan konvensional, mengalami penurunan finansial dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini berdampak langsung pada gaji awal para jurnalis yang masih minim, ditambah dengan tingginya tingkat persaingan di lapangan.

2. Sosiologi

Lulusan sosiologi kerap kali harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan tetap.

Kurikulum yang bersifat teoritis membuat lulusan perlu berupaya lebih keras dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia industri yang dinamis.

3. Seni

Profesi seniman atau pekerja kreatif tidak selalu menjanjikan kestabilan finansial. Banyak pekerjaan bersifat proyek atau freelance, sementara kebutuhan akan karya seni belum menjadi prioritas utama di sebagian besar sektor industri.

4. Ilmu Komunikasi

Meskipun terdengar menjanjikan, jurusan ini banyak menghasilkan lulusan setiap tahunnya.

ini 11 jurusan kuliah yang lulusannya kerap bergaji rendah di awal karier                            sumateraekspres.id – tidak semua jurusan kuliah menjanjikan gaji besar setelah wisuda.
 sejumlah program studi justru sering kali menghadapkan lulusannya pada kenyataan pahit: pendapatan awal yang jauh dari kata ideal.
fenomena ini tidak sepenuhnya mengejutkan. banyak faktor yang menyebabkan rendahnya angka gaji, mulai dari kelebihan pasokan lulusan, minimnya permintaan industri, hingga kurangnya keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja saat ini.
berikut ini adalah 11 jurusan yang lulusannya paling sering menerima gaji kecil saat memulai karier.
baca juga:11 jurusan kuliah yang paling dicari bank indonesia, ini alasannya
baca juga:mau bekerja di perusahaan raksasa. ini 11 jurusan kuliah yang banyak dibutuhkan nomor 1 selalu dibutuhkan 
11 jurusan kuliah yang lulusannya kerap bergaji rendah di awal karier
1. jurnalistik
industri media, terutama media cetak dan konvensional, mengalami penurunan finansial dalam beberapa tahun terakhir.
hal ini berdampak langsung pada gaji awal para jurnalis yang masih minim, ditambah dengan tingginya tingkat persaingan di lapangan.
baca juga:5 jurusan 'tak terduga' ini lulusannya langsung jadi rebutan dunia kerja
baca juga:era ai: 12 jurusan terancam, mahasiswa dituntut beradaptasi atau tertinggal
2. sosiologi
lulusan sosiologi kerap kali harus bersaing ketat untuk mendapatkan pekerjaan tetap.
kurikulum yang bersifat teoritis membuat lulusan perlu berupaya lebih keras dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia industri yang dinamis.
3. seni
profesi seniman atau pekerja kreatif tidak selalu menjanjikan kestabilan finansial. banyak pekerjaan bersifat proyek atau freelance, sementara kebutuhan akan karya seni belum menjadi prioritas utama di sebagian besar sektor industri.
4. ilmu komunikasi
meskipun terdengar menjanjikan, jurusan ini banyak menghasilkan lulusan setiap tahunnya.
sementara itu, perkembangan teknologi dan kebutuhan industri lebih menuntut keterampilan teknis seperti penguasaan digital marketing dan analitik data, bukan sekadar teori komunikasi.
baca juga:nggak perlu panik sama ai, ini 11 jurusan kuliah yang bakal tetap dicari sampai nanti!
baca juga:ai bukan musuh: inilah 12 jurusan paling dicari di era kecerdasan buatan
5. pendidikan
guru dan tenaga pengajar masih menjadi profesi dengan gaji awal terendah. banyak faktor penyebab, mulai dari anggaran pendidikan yang terbatas hingga rendahnya apresiasi terhadap profesi ini, meskipun perannya sangat vital.
6. antropologi
minimnya permintaan akan tenaga ahli antropologi di sektor swasta membuat lulusan jurusan ini kesulitan mendapat pekerjaan tetap dengan gaji kompetitif.
banyak perusahaan menuntut kualifikasi lanjutan seperti s2 atau s3 agar bisa bersaing.
7. sastra
meski mengasah keterampilan bahasa dan literasi, lulusan sastra sering kali harus bekerja di luar bidangnya untuk mendapatkan penghasilan.
banyak perusahaan juga menuntut keterampilan tambahan seperti penerjemahan, konten digital, hingga copywriting.
8. arkeologi
profesi arkeolog bukan hanya langka, tetapi juga kerap bersifat kontrak dan musiman.
baca juga:12 jurusan yang diincar freeport
baca juga:mau kerja di pt pertamina? ini 12 jurusan kuliah favorit yang jadi incaran
pendapatan pun sangat tergantung pada proyek yang tersedia dan siapa penyandang dananya, baik pemerintah maupun lembaga riset.
9. teologi
karier lulusan teologi umumnya berfokus pada pelayanan, pendidikan, atau penelitian.
ketiganya bukan sektor yang menawarkan gaji besar di awal karier, meskipun dapat berkembang tergantung spesialisasi dan jaringan institusional.
10. geografi
kurangnya sektor industri yang secara khusus mencari lulusan geografi menjadi kendala utama.
banyak lulusan yang akhirnya bekerja di bidang lain atau harus melanjutkan studi agar bisa masuk ke sektor perencanaan wilayah dan kebencanaan.
11. filsafat
lulusan filsafat memiliki kapasitas analisis tinggi, namun belum tentu langsung dihargai di pasar kerja.
meskipun potensi peningkatan gaji besar dalam jangka panjang ada, fase awal karier mereka tergolong lambat dan bergaji rendah.
kesimpulan
memilih jurusan kuliah perlu mempertimbangkan lebih dari sekadar minat.
kesesuaian antara keterampilan, kebutuhan pasar kerja, dan potensi penghasilan harus menjadi bagian dari pertimbangan strategis. meski gaji bukan segalanya, namun kenyamanan hidup pasca-wisuda tetap menjadi realitas yang tak bisa diabaikan.