KUR 2025 Menyulut Semangat Wirausaha dari Sabang sampai Merauke
KUR 2025 hadir bukan cuma sebagai pinjaman, tapi bahan bakar utama ekonomi rakyat dari Sabang sampai Merauke! Foto: kur--
SUMATERAEKSPRES.ID-Di tengah geliat ekonomi digital dan perubahan iklim usaha pascapandemi, pemerintah Indonesia kembali menggenjot mesin pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025. Tak lagi sekadar skema pinjaman mikro, KUR kini menjelma menjadi instrumen transformasi ekonomi yang menyalakan kembali semangat wirausaha dari Sabang hingga Merauke.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, KUR 2025 hadir dengan wajah baru bunga lebih rendah, proses digital yang ringkas, dan skema penyaluran yang semakin inklusif untuk menjangkau pelaku usaha ultra mikro hingga UMKM berbasis teknologi.
Pemerintah menargetkan penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp600 triliun angka fantastis yang tidak hanya jadi stimulus ekonomi, tetapi juga simbol keberpihakan negara terhadap ekonomi kerakyatan.
Salah satu gebrakan KUR 2025 adalah digitalisasi proses aplikasi dan pencairan dana. Lewat aplikasi mobile dan kerja sama dengan ecommerce serta fintech, pelaku usaha kini bisa mendaftar, mengunggah dokumen, dan memantau status pinjaman hanya dalam genggaman tangan.
BACA JUGA:Unboxing Toyota Alphard & Vellfire: MPV Sultan yang Mewah, Nyaman, dan Penuh Teknologi!
BACA JUGA:Kontingen Korpri Empat Lawang Siap Berjuang di Porprov Korpri Sumsel 2025
Bank penyalur seperti BRI, BNI, dan Mandiri melaporkan lonjakan pengajuan KUR online hingga 60% dibanding tahun sebelumnya. Kecepatan verifikasi berbasis algoritma, pemetaan risiko dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), hingga pemberdayaan agen di desa menjadi kunci penetrasi layanan ke pelosok negeri.
Sektor penerima manfaat KUR 2025 jauh lebih bervariasi. Dari agribisnis, industri kreatif, peternakan, pengolahan hasil hutan, bahkan start-up teknologi berbasis desa.
Contohnya, komunitas pengrajin tenun di Sumba Barat Daya kini menjadi mitra eksportir, didukung modal KUR yang digunakan untuk membeli alat tenun mekanik dan pelatihan desain motif digital.
pertumbuhan ekonomi, dengan keberadaan KUR 2025 membawa dapak psikologis pada masyarakat. Rasa percaya diri tumbuh di kalangan pelaku usaha kecil. Banyak yang kini tidak lagi melihat diri mereka sebagai "usaha kecil" tetapi "pemilik bisnis yang sedang naik daun".
Lembaga pendampingan seperti PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) juga aktif memberikan literasi keuangan, manajemen risiko, dan pelatihan pemasaran digital yang terintegrasi dengan program KUR.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Air! Menguak Rahasia 'Mobil Mesin Air' Toyota dan Masa Depan Bebas Polusi!
Meski banyak keberhasilan, evaluasi tetap diperlukan. Beberapa catatan muncul terkait
