https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bermimpi Didatangi Sinar Berlafaz Allah, Diiringi Lantunan Salawat

*Mantapkan Hati Peluk Islam, Darma Sulaiman Baca Syahadat di Mesjid Cheng Ho

Bada Zuhur kemarin (16/4), Darmatua Parlinggoman Darius (48) resmi berubah nama menjadi Darma Sulaiman. Dituntun Ketua MUI Sumsel, Prof Dr H Aflatun Muhtar MA, dia masuk Islam dan mengucapkan syahadat di Masjid Cheng Ho Jakabaring.

Ibnu Holdun - PALEMBANG

DARMA Sulaiman resmi menyandang predikat mualaf. Dengan lantang, pria kelahiran Pematang Siantar ini membacakan dua kalimat syahadat menirukan Ketua MUI Sumsel, Prof Dr H Aflatun Muhtar siang kemarin di Mesjid Cheng Ho. Turut menyaksikan Ketua ICMI Sumsel, Dr Ir H Heri Amalindo, Ketua FUI, Drs Umar Said, Habib Mahdi Muhammad Syahab, serta Imam Mesjid Cheng Ho. Banyak pula tokoh tokoh lain yang berhimpun menjadi satu menyaksikan acara sakral bagi Darma Sulaiman tersebut.

Warga Jl Ramakasih III No 774, RT 007, RW 002, Kelurahan Duku, Kecamatan Ilir Timur 3, Palembang itu dengan kesadaran sendiri ingin memeluk agama Islam. Darma menyebut apa yang mengilhaminya masuk Islam dan menjadi saudara seiman muslim.

"Terus terang tiga bulan lalu saya bermimpi didatangi wujud bersinar terang, putih besar, dan menyinari seluruh alam jagat raya. Ada lafaz Allah, diiringi bacaan salawat Nabi Muhammad SAW," ujarnya kepada koran ini. Kejadian ini terus berulang dan berulang.

"Sejauh ini tiga kali saya sudah bermimpi hal itu. Terus terang setelah bermimpi ada ketenangan batin yang terjadi pada diri saya. Apalagi, ketika mendengar salawat Nabi Muhammad SAW. Sejak itu pula saya tekadkan masuk Islam. Saya juga sudah bermusyawarah dengan istri dan anak-anak saya, dan mereka tak mempermasalahkan saya masuk Islam," ujarnya.

Dirinya sempat bingung, bagaimana menjadi muslim dan menjadi pemeluk Islam. "Dalam kebingungan itu, saya mendatangi ICMI Sumsel dan bertemu dengan ketuanya. Alhamdulillah, tidak memakan waktu lama. Untuk kebaikan mengapa tidak, kata Ketua ICMI Sumsel. Sehingga saya pun didaftarakan ke MUI Sumsel dan saat ini dapat mengucapkan dua kalimat syahadat," ujar Darma dengan suara bergetar.

Setelah memeluk Islam, dia berikrar akan belajar lebih dalam lagi mengenai Islam.

"Pertama saya ingin belajar bacaan untuk salat. Yang jelas kalau umat muslim pada umumnya bisa membaca surah-surah tersebut. Masak’ dengan sungguh-sungguh saya tidak bisa. Saya yakin bisa, apalagi MUI akan menuntun saya serta mencarikan teman-teman muslim yang mau mengajari," ungkap Darma. Usai membaca dua kalima syahadat, dia mengaku lega. "Alhamdulillah apa yang saya tunggu-tunggu dan saya nanti-nantikan tercapai juga," tuturnya.

Prof Aflatun memberikan tausiah kepada Darma dan jemaah yang ada di Mesjid Cheng Ho. Ada banyak pesan yang disampaikan. Dia berharap agar Darma mau mendengar pesan dirinya serta menjalankan kehidupan sehari-hari. "Setelah menjadi muslim, saudara Darma harus sering bersedekah. Harus mampu menahan emosi dan menjadi orang yang pemaaf. Jangan memelihara dendam, karena dendam itu sangat tidak baik. Maafkan jika ada yang berbuat salah dan itu dapat membersihkan hati kita maupun mereka," ujarnya.

Aflatun juga meminta agar tidak mengulangi perbuatan yang salah dan tidak benar. Apalagi yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Agama Islam. "Kiranya mudah-mudahan menjadi mukmin yang hakiki. Karena menjadi mukmin yang hakiki ada ciri-cirinya. Ketika dibacakan lafaz Allah, akan bergetar hatinya," ungkapnya. Juga harus sering-sering bertanya kepada alim ulama dan pandai agama, sehingga dalam kehidupan sehari-hari tidak melanggar ketentuan dan agama.

Selain itu, sering-sering membaca Al-Quran dan mengamalkannya. "Teguhkan dalam hati kita. Kita ada karena Allah SWT, sehingga dalam keadaan apapun kita tidak sombong  serta tidak menyombongkan diri. Karena semuanya ada karena Allah SWT," ungkapnya. Sebagai seorang muslim juga harus mau bekerja keras, banting tulang. “Demikian semuanya kita tawakalkan kepada Allah. Meski kita bekerja keras semuanya tergantung Allah SWT," paparnya.

Terpenting, sambung Aflatun, jangan lupa salat 5 waktu. "Salat jangan pernah ditinggalkan, karena salat merupakan tiang agama," jelasnya. Begitupun ketika mendapat rezeki untuk dapat berbagi kepada mereka yang berhak, sehingga hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan manusia berjalan sebagaimana mestinya. "Kami berdoa insya Allah, Darma dan kita semua bisa menjadi mukmin yang hakiki. Serta mendapatkan posisi kedudukan  yang tinggi di sisi Allah," doanya.

Ketua ICMI Sumsel, Dr Ir H Heri Amalindo mengatakan ada rasa bangga dan haru dengan bertambahnya saudara seiman. "Beliau sudah lama menyatakan masuk Islam. Sebagai seorang muslim, tentu kita harus melaksanakan hal tersebut secepatnya. Perbuatan baik jangan pernah ditunda. Karena akan tidak baik kalau kita tunda-tunda," jelas Heri. Sementara itu, Habib Mahdi Muhammad Syahab mengatakan ini merupakan majelis yang sangat mulia. "Kita berdoa agar majelis ini dapat membawa keberkahan dan nasehat yang besar," pungkasnya. (*/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan