https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pimpinan Ponpes di OKU Cabuli Santriwati 13 Tahun, Ditangkap Setelah Kabur ke Yogyakarta

OKNUM: Oknum pimpinan salah satu pondok pesantren di Kabupaten OKU berinisial FJ saat dihadirkan dalam rilis di Mapolres OKU, Selasa (10/6). (Foto : Berry Sunisu/Sumeks)--

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah hampir sepekan lamanya diringkus dari sebuah kontrakan di salah satu desa, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta.

Oknum pimpinan salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berinisial FJ akhirnya dihadirkan di hadapan publik dalam sebuah rilis di Mapolres OKU, Selasa (10/6).

BACA JUGA:Oknum Pimpinan Ponpes Tertangkap di Yogyakarta, Terlibat Kasus Pencabulan Santriwatinya

BACA JUGA: Cabuli 8 Siswi, Oknum Guru Terancam 15 Tahun Penjara

Dalam rilis tersebut, tersangka mengakui telah menodai santri perempuannya. Bahkan tak hanya sekali, tapi sudah 4 kali ia melakukan perbuatan yang tak pantas dilakukan seorang pimpinan ponpes.

Tersangka juga membantah tudingan mencabuli santriwati lainnya, sempat disebut adanya 4 korban. “Tidak benar itu (4 korban, red) pak, hanya ada satu orang (korban, red), tapi empat kali dengan dia,” kilahnya.

Perbuatan tersebut dilakukan dalam waktu berbeda, dalam lingkungan ponpes yang ia pimpin.

Disinggung soal penerapan jaga malam yang dilakukan santri perempuan, dia kembali berdalih hal itu hanya untuk berjaga-jaga dari gangguan, termasuk dari hal tak diinginkan seperti pencurian.

“Santri perempuan berjaga di depan kamar santri perempuan. Begitu juga santri laki-laki berjaga di kamar santri laki-laki,” cetusnya.

Begitu juga saat ditanyakan apakah pelaku memang tertarik dengan korban, menurut tersangka sebetulnya dia tidak tertarik korban dari awal.

Hanya saja tersangka mengaku khilaf dan hawa nafsu naik ketika melihat korban,  hingga terjadi perbuatan tersebut. 

“Saya mengaku bersalah pak, saya berharap kejadian melakukan seperti ini tidak terjadi di ponpes lain di OKU,” ungkapnya.

Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo didampingi Kasi Humas AKP Ibnu.Holdon dan Kasat Reskrim Iptu Redho Aqus Suhendra, mengatakan, pascakasus tersebut mencuat, ponpes yang dipimpin tersangka sempat didemo warga hingga tutup operasional.

“Tersangka sendiri kabur ke Yogyakarta. Tersangka bersembunyi di kontrakan di sana,” ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan