Sulap Limbah Jadi Pakan Ternak, Pertamina Gandeng UMKM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menggandeng UMKM Pasta 30 di Kelurahan Talang Betutu untuk mengolah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi.- FOTO: DILA/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan. Melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Pertamina menggandeng UMKM Pasta 30 di Kelurahan Talang Betutu untuk mengolah limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi.
Limbah seperti sisa gorengan, makanan cepat saji, hingga minyak jelantah kini disulap menjadi pakan ternak dan bahan baku biosolar. Program ini tak hanya mengurangi dampak lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.
Sebanyak delapan anggota UMKM Pasta 30 kini menikmati tambahan penghasilan hingga Rp3,5 juta per bulan. Tak hanya itu, dua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) binaan Yayasan Bagus Mandiri Insani juga dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai bagian dari terapi pemulihan. Kegiatan produktif ini terbukti mempercepat proses penyembuhan mereka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palembang, Herly Kurniawan menilai inisiatif Pertamina sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mendukung penuh. Selain berdampak ekonomi, program ini menyentuh sisi sosial,” ujarnya.
BACA JUGA:Wujud Rasa Syukur, Bagikan 70 Hewan Kurban, Kilang Pertamina Plaju Gelar Salat Iduladha 1446 H
BACA JUGA:Kuliah Gratis? 3 Beasiswa Universitas Pertamina Resmi di Buka Juni 2025!
Ke depan, lanjutnya, pihaknya juga akan menguji kandungan nutrisi dari pakan ternak hasil olahan limbah tersebut di laboratorium.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menyebutkan sinergi antara perusahaan dan pemerintah sangat penting dalam menciptakan perubahan nyata. “Upaya ini mendorong terwujudnya sistem pengelolaan limbah yang berkelanjutan sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” pungkasnya.
