Manfaatkan Headset, Oknum Pecatur Berbuat Curang
-foto: net-
JAKARTA - Perbuatan memalukan terjadi di ajang Japfa FIDE Rated Chess Tournament 2025 yang dilakukan oknum pecatur. Data Adani, diduga melakukan kecurangan dengan menggunakan headset untuk mendapatkan bantuan mesin catur saat menghadapi Ray McLung Gunawan di babak kesembilan Kategori Challenger.
Pada ajang yang digelar di Wisma Serbaguna Senayan tersebut, Data terbukti melakukan kecurangan dan pertandingannya distop pada langkah ke-16. Sekjen PB Percasi, Hendry Hendratno menegaskan bahwa yang bersangkutan mengaku telah menggunakan chess engine, dibantu oleh kakak perempuannya.
“Karena tindakannya itu, Dia didiskualifikasi dari turnamen. Saat ini, Dia baru mendapat sanksi sosial. Sedang sanksi dari PB Percasi, akan kita bahas nanti,” kata Hendry saat penutupan JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025, Kamis (15/5) lalu.
Ulah oknum tersebut baru diketahui di babak terakhir. Padahal kata Hendry, saat yang bersangkutan berhasil me-ngalahkan pemain unggulan seperti Morado, di babak keempat, panitia pertandingan bisa langsung mengevaluasi permainannya.
PB Percasi kata dia, akan melaporkan insiden ini ke FIDE. “Nantinya yang menjadi korban kecurangan, poinnya akan dikembalikan,” tukasnya.
Wakil Ketua Umum PB Percasi Bidang Organisasi, Laksamana TNI Abdul Rivai Ras menjelaskan bahwa turnamen kali lebih kompetitif. Itu lantaran diikuti 367 pecatur dari 28 provinsi dan 8 negara, kemudian pecatur yang tampil di turnamen ini semakin banyak yang berkualitas.
Sedangkan JAPFA Head of Internal Audit, Ng Iwan, mengapresiasi kolaborasi antara JAPFA dengan PB Percasi. “Terlepas adanya insiden di turnamen ini, kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara JAPFA dengan PB Percasi yang telah berlangsung selama 26 tahun. Semoga kolaborasi ini akan terus berlanjut,” pungkasnya. (Kur)
