Cegah Kasus Lauk Basi, BGN Gelar Bimtek untuk 3.300 Petugas SPPG se-Sumsel Demi Tingkatkan Kualitas Makanan
BIMTEK : Para pekerja SPPG di Sumsel mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Penyediaan MBG, kemarin (17/5). FOTO: ARDILA/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Kasus “lauk basi” belakangan menjadi catatan Badan Gizi Nasional (BGN). Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Brigjen Pol Sony Sanjaya menjelaskan pihaknya mengupayakan langkah preventif agar kejadian keracunan akibat mengonsumsi makanan basi atau tidak hiegenis tidak terulang lagi.
Keracunan ini sebagaimana sempat menimpa siswa SD di Empat Lawang usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
BACA JUGA:GAGAL BAYAR! Mitra Makanan Bergizi Gratis Terpaksa Laporkan Yayasan
BACA JUGA:Sidak Dapur MBG di Prabumulih Timur: Wali Kota Apresiasi Program Makanan Bergizi Gratis
“Kita tidak ingin lagi ada kasus lauk berbau atau tidak layak konsumsi lagi. Penanganan ayam, daging, ikan, sayur, dan buah harus sesuai SOP,” ujar Sony pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyediaan MBG bagi 3.300 pekerja dari 67 SPPG di Sumsel, kemarin (17/5).
Salah satu upaya pencegahan, lanjut Sony, pihaknya memberikan bimtek kepada pekerja SPPG agar kejadian keracunan dapat ditekan hingga nol kasus.
“Insya Allah jika semua bekerja sesuai SOP, kasus-kasus semacam itu tak akan terulang,” tegasnya.
Tak hanya itu, seluruh SPPG yang telah berdiri sejak Januari–Mei 2025 akan terus diawasi berbagai pihak, mulai dari ahli gizi hingga asisten lapangan.
“Kami memastikan seluruh aspek, termasuk kualitas air yang digunakan, sesuai ketentuan melalui uji laboratorium sebelum dapur beroperasi,” bebernya.
Pihaknya pun mengevaluasi dan menindak SPPG yang melanggar atau menyediakan MBG tidak standar, sehingga membuat siswa keracunan.
“Kami terus melakukan evaluasi agar ada perbaikan berkelanjutan ke depannya,” ujar Sony. Sekretaris Dinas Pendidikan Sumsel, Awaludin, mengatakan bimtek ini penting untuk meningkatkan kualitas program MBG, yang akan diterapkan secara bertahap kepada seluruh siswa di Sumsel.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai SOP wajib penyediaan makanan, mulai dari kesehatan, keamanan, higienitas makanan dalam proses pengolahan di dapur SPPG, hingga pengantaran ke sekolah.
“Kami terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi MBG. Sekolah juga membantu distribusi makanan ke kelas, pengumpulan ompreng, dan lainnya. Kami terus berkomunikasi dengan semua pihak agar program ini berjalan sesuai harapan,” jelasnya.
BACA JUGA:BGN Pastikan Gizi Siswa Terpenuhi: Program Makanan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah
