Motif Kernet Fuso Hino Tewaskan Sopir, Jasad Ditemukan di Bawah Jembatan Tol Kayuagung
Pelarian pelaku pembunuhan sopir Fuso Hino berakhir di Jambi. Motifnya? Kesal karena sering dimarahi. Kasus ini jadi pengingat pentingnya keadilan dan keselamatan di dunia kerja. Foto:Nisa/Sumateraekspres.id--
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID – Setelah membunuh sopir truk Fuso Hino, Faradila Sandi (39), warga Kuantan Singingi, pelaku Depi Supriyadi melarikan diri ke Jambi.
Dalam keterangannya kepada polisi, pelaku mengaku frustrasi karena sering dimarahi korban selama bekerja bersama.
Depi Supriyadi mengatakan bahwa dirinya sudah lama ikut bekerja dengan korban, namun sering mendapat perlakuan kasar.
“Kalau di Riau, saya sering dimarahi dengan kata-kata kasar, saya hanya diam saja,” ujarnya saat rilis di Polres OKI, Kamis (15/5).
BACA JUGA:Adik Laporkan Kakak Kandung ke Polisi Usai Motor Dicuri di Palembang
BACA JUGA:Harga Emas Anjlok di Palembang, Sentuh Titik Terendah dalam Sebulan
Kejadian pembunuhan berlangsung saat mereka mengantar barang ke Jakarta. Saat perjalanan pulang, Depi mengaku memukul korban dengan besi sepanjang sekitar 40 cm.
Ia memukul tiga kali di pipi kanan, satu kali di bagian belakang kepala, dan satu kali di punggung korban.
Setelah korban meninggal dunia, pelaku membawa jasad Faradila ke bawah Jembatan Tol STA-KM 326, Kecamatan Kayuagung.
Mobil Fuso Hino yang dikendarai korban ditinggalkan di KM 329 Kayuagung-Palembang agar ditemukan sopir lain.
Depi kemudian berusaha kabur dengan mencari tumpangan keluar tol. Ia sempat menginap semalam di sebuah SPBU dan menjual handphone milik korban seharga Rp200 ribu untuk ongkos ke Palembang.
BACA JUGA:Vonis Lebih Ringan, Abdul Mukti Divonis 1 Tahun 4 Bulan dalam Kasus Penipuan Jual-Beli Tanah
BACA JUGA:Daftar SD di Palembang? Ini Syarat Usia yang Wajib Diketahui Orang Tua
Di Palembang, pelaku bingung mencari pekerjaan dan sempat menuju Sungai Baung atas saran seseorang, namun gagal mendapatkan pekerjaan.
