Modal Tradisi
MADRID-Real Madrid akan menjamu Chelsea pada leg pertama babak delapan besar Liga Champions, di Santiago Bernabéu, dini hari (13/4) nanti.
Los Blancos punya modal bagus di pertandingan tersebut. Sebab, Real Madrid punya tradisi bagus ketika bermain di babak delapan besar.
Raksasa Spanyol itu mencapai babak delapan besar untuk yang ke-38 kalinya musim ini. Jumlah tersebut menjadi rekor di kompetisi antarklub terbaik Eropa ini.
Tak hanya itu, Los Blancos juga memiliki rapor mentereng di fase ini. Dari 37 kesempatan sebelumnya, mereka mampu 31 melenggang ke semifinal dan hanya kalah enam kali.
Bahkan, sejak disingkirkan AS Monaco dengan aturan gol tandang pada musim 2003/2004, mereka menunjukkan hasil yang luar biasa. Dalam 10 kesempatan terakhir bermain di quarter final, Madrid selalu bisa meraih tiket semifinal.
Sebuah kebetulan, korban terakhir mereka adalah Chelsea, tamu Los Blancos dini hari nanti. Musim lalu, El Real mengeliminasi The Blues dengan dramatis.
Menang 3-1 di London, mereka dipaksa bekerja keras saat menjadi tuan rumah di leg kedua. Pasukan Carlo Ancelotti sempat tertinggal 0-3 sebelum Rodrygo mampu mencetak gol yang memaksakan laga berlanjut ke extra time sebelum Karim Benzema mencetak gol di menit ke-96 untuk memastikan timnya unggul agregat 5-4.
Dengan tradisi bagus di babak perempat final ini, pantas jika Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti sama sekali tidak khawatir. Meski mereka baru saja dipermalukan Villareal di pekan ke-28 La Liga, pada akhir pekan.
“Mengenai Liga Champions, kekalahan ini tidak akan memengaruhi kepercayaan diri kami untuk pertandingan hari Rabu (Kamis), yang akan berbeda,” tegas Ancelotti di situs Real.
Tertinggal 13 poin di La Liga, peluang gelar Real kini tampaknya tersisa di Liga Champions dan Copa del Rey. Makanya, mereka sudah menegaskan akan habis-habisan di dua kompetisi itu.
“Kami masih hidup di dua kompetisi lainnya. Kami akan berjuang dan memberikan semua yang dimiliki untuk mencoba dan memenangkannya," kata bek Madrid, Lucas Vazquez.
Vazquez sendiri menyatakan kekalahan dari Villareal menjadi cambuk bagi mereka menyambut leg pertama ini. “Kami akan menggunakannya untuk memastikan berada dalam pola pikir yang benar melawan Chelsea. Tidak perlu terlalu memikirkan banyak hal. Kami harus bekerja dan meningkatkan diri,” jelasnya.
Madrid yang dipastikan hanya kehilangan Ferland Mendy melakukan banyak perubahan dalam barisan starternya saat kalah 2-3 dari Villareal. Mereka yang diberi waktu istirahat termasuk Luka Modric, Toni Kroos, Eder Militao dan Eduardo Camavinga.
Melihat bagaimana penampilan mereka menghadapi Barcelona di leg kedua semifinal Copa del rey serta dua leg melawan Liverpool di babak 16 besar, Ancelotti diprediksi akan kembali mengandalkan mereka di laga ini.
“Saya mungkin menggunakan sebelas yang sama dari Camp Nou. Hari ini saya merotasi banyak pemain karena pertandingan melawan Barcelona sangat menguras fisik dan mental kami,” kata Ancelotti terkait kemungkinan starternya menghadapi Chelsea.
Bagaimana dengan Chelsea? Berkaca pada performa mereka belakangan ini, sulit untuk mengharapkan mereka membuat kejutan di Bernabeu.
Seperti diketahui, The Blues gagal meraih kemenangan di empat laga terakhir. Paling baru, mereka dikalahkan Wolverhampton Wanderers dengan skor 0-1 di Premier League pada debut kedua Frank Lampard sebagai pelatih.
Namun, motivasi mereka tentu sangat besar untuk meraih hasil maksimal di Liga Champions. Pasalnya, ini kesempatan terakhir mereka meraih gelar musim ini dan mungkin menjadi peluang terakhir mereka untuk bisa tetap tampil di Liga Champions musim depan sebagai juara bertahan.
“Sekarang kami hanya bisa fokus pada pertandingan pada hari Rabu (Kamis) dan tantangan di sana. Menurut saya sejarah tidak berpengaruh besar. Saya pikir sulit untuk membandingkannya dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata Lampard di situs Chelsea.
Jika mampu melewati Madrid, Chelsea sudah ditunggu Manchester City atau Bayern Munchen. Makanya, Lampard menegaskan mereka harus benar-benar fokus. “Saya tentu tidak ingin melangkah lebih jauh dari yang seharusnya,” tegasnya.
Christian Pulisic yang menjadi salah satu pahlawan kesuksesan Chelsea mengeliminasi Madrid di semifinal Liga Champions dua musim lalu menambahkan, mereka tidak punya alasan untuk pesimis menyambut laga ini. “Kami bersemangat. Kami telah mengalahkan mereka di masa lalu dan siap menghadapi tantangan,” kata Pulisic.
Tak menutup mata pada kekuatan Madrid di Eropa, kapten timnas Amerika itu menyebut ini adalah tantangan. “Anda harus mengalahkan beberapa tim bagus jika ingin memenangkan Liga Champions, jadi kami siap untuk itu. Kami adalah tim yang percaya diri. Kami memiliki pemain yang cukup bagus untuk melakukan beberapa kerusakan dalam kompetisi ini,” tegasnya.
Chelsea yang memiliki rekor delapan kemenangan dan tiga kali gagal di babak delapan besar masih tanpa Cesar Azpilicueta, Armando Broja, dan Thiago Silva. Mason Mount yang terkendala kesehatan juga meragukan. Sementara Pierre-Emerick Aubameyang tidak terdaftar dalam skuat Liga Champions.
Ini akan menjadi pertemuan ke-10 kedua klub. Di sembilan duel terdahulu, Chelsea sedikit lebih unggul dengan empat kemenangan berbanding tiga milik Madrid. Pada dua pertemuan terakhir di fase knockout Liga Champions, mereka saling mengalahkan. (amr/gsm)