Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Kepala BGN Setop Sementara MBG di PALI Buntut Keracunan Massal Pelajar, Akan Latih Kembali SPPG/Dapur Umum

--

PALI, SUMATERAEKSPRES.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten PALI, menasional akibat keracunan massal menimpa 165 pelajar, Senin (5/5). Jadi bahasan rapat Komisi IX DPR-RI. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, memutuskan setop sementara MBG di PALI.

“Di PALI yang baru terjadi itu karena masakan terlalu awal dimasak dan tidak cepat untuk bisa dikirimkan,” kata Dadan, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR-RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5).

Dadan menjelaskan, ikan (tongkol) yang menjadi menu MBG diterima Jumat (2/5). Lalu dimasukkan ke dalam freezer selama tiga hari. Selanjutnya ikan tersebut diolah setengah matang, dimasukkan kembali ke dalam freezer.

“Kemudian diolah. Setelah dites dalam keadaan baik, tapi terjadi (keracunan) di lapangan,” urai Dadan. Dengan adanya kejadian kasus yang dimasak awal, pihaknya akan menerapkan aturan  waktu memasak dan penyiapan makanan.


KERACUNAN MBG: Para pelajar korban keracunan menu program MBG di PALI, terus berdatangan ke RSUD Talang Ubi hingga Senin malam (5/5). Total tercatat 165 siswa terdampak.-foto: ist-

Di PALI, lanjut Dadan, karena masakan terlalu awal dimasak dan tidak cepat untuk bisa dikirimkan. Dengan adanya kejadian kasus yang dimasak awal, pihaknya akan menerapkan aturan  waktu memasak dan penyiapan makanan.

BACA JUGA:Gegara Ikan Tongkol Wali Murid Dongkol, 64 Anak SD-SMP di Talang Ubi PALI Diduga Keracunan Menu MBG

BACA JUGA:Presiden Prabowo Akui Masih Terjadi Anak-Anak Sekolah Diduga Keracunan, Klaim Keberhasilan MBG 99,95 Persen

“Karena untuk mencegah terjadinya basi. Kemudian kami juga meningkatkan protokol keamanan saat proses pengantaran dari SPPG ke sekolah,” kata Dadan. Pihaknya akan terapkan toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi. 

“Jadi kalau makan jam 9, jam 9 kurang 15 (8.45) sudah harus sampai. Dan tidak lebih dari 15 sampai 30 menit. makanan itu harus segera dikonsumsi. Jadi tidak lagi penundaan,” ulasnya.

Dadan menyebut akan melakukan pelatihan ulang terhadap petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau petugas dapur umum. Dilakukan rutin, hari Sabtu dan Minggu. “Nanti di PALI, kami juga akan mengumpulkan mereka untuk dilatih kembali," ujarnya.  

Sementara itu, update pelajar korban menu MBG di Kabupaten PALI, sebanyak 165 orang. Itu total yang tercatat masuk ke RSUD Talang Ubi dan Puskesmas, dari sore hingga pukul 21.54 WIB, Senin (5/5). Malam itu juga pukul 22.00 WIB, 139 pelajar sudah dipulangkan ke rumah.

Para korban ini mulai dari siswa tingkat PAUD hingga SMA, dari 10 sekolah yang dapat program MBG. Mereka mengalami gejala serupa, seperti mual, muntah, sakit perut, dan pusing. Jumlah siswa yang dibawa ke RSUD Talang Ubi, dari SDN 28 sebanyak 72 orang. Dari SDN 20 ada 7 orang.

BACA JUGA:Menu MBG dalam Ompreng, Disdik Palembang Tanggapi Sayur-Tempe Basi dalam Plastik yang Diterima Siswa SD

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan