Kelompok Sangkuriang Budidaya Sapi untuk Kurban
Muarip dan Istri Kades Agung Jaya--
LALAN, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Agung Jaya, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba masih akan mengembangkan peternakan (penggemukan) sapi pada tahun ini.
“Ada anggaran sekitar Rp93 juta dari dana desa untuk pembelian 4 ekor sapi. Penggemukan selama 1 tahun, lalu pas momen Iduladha atau Hari Raya Kurban bisa kita jual. Keuntungannya bisa dibelikan sapi lagi, jadi budidayanya berkembang,” ujar Kades Agung Jaya, Muarip didampingi Kaur Keuangan, Budiono.
Tahun lalu, pihaknya baru membeli satu ekor dan saat ini hewan ternak tersebut masih dibudidayakan oleh Kelompok ketahanan pangan Peternakan dan Penggemukan Sapi Kelompok Sangkuriang
“Kelompok Sangkuriang yang memelihara-nya, mudah-mudahan nanti peternakan sapi ini bisa berkembang dan menopang pendapatan masyarakat. Sapi lokal ini juga dapat menjadi sumber protein menunjang ketahanan pangan keluarga,” lanjut Muarip.
BACA JUGA:Harga Daging Sapi Sudah Rp160 Ribu, Pasar Murah Perlu Lebih Gencar
Di samping itu, pihaknya ingin menembuskan jalan penghubung desa antara P17 menuju P18. Karena kondisi saat ini masih jalan tanah, sehingga mobilitas penduduk desa cukup sulit terutama ketika hujan.
“Total panjang jalan yang mau dicor itu sekitar 1.700 meter, sementara yang sudah cor beton tahun lalu 433 meter dengan anggaran Rp360 juta,” ujarnya.
Tahun ini akan dilanjutkan kembali dari anggaran dana desa sebesar Rp260 juta. “Mungkin cor betonnya paling dapat kurang lebih 300 meter. Kami bangun bertahap atau multiyears karena anggarannya terbatas,” terangnya. Dikatakan, pembangunan jalan ini sebagaimana aspirasi masyarakat, agar jalan ke desa tetangga lancar.
“Anak-anak kami ada yang sekolah (SMP) ke P18. Jalan ini juga menjadi akses jalan perkebunan sampai ke muara tongkang P17 tapi beban angkutan dibatasi maksimal 500 kg. Jika jalannya bagus dan cor beton, mobilitas anak-anak sekolah dan petani kan menjadi gampang,” imbuhnya. Mayoritas penduduk Desa Agung Jaya merupakan petani sawit.
Di sisi lain, Pemdes masih akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 14 KPM (keluarga penerima manfaat), ada pengurangan 6 KPM dari tahun sebelumnya.
“Dananya masih dari dana desa dengan bantuan tunai senilai Rp300 ribu per bulan per KPM. Mereka yang masih mendapat BLT ini kategori benar-benar miskin,” sebut Budiono.(fad/lia)
