Menabung LM Bisa via Digital

 

*Merencanakan Keuangan Masa Depan Dengan Berinvestasi Emas

PALEMBANG – Deby Jumailia menggamit sebuah tas berisi sejumlah emas perhiasan dan logam mulia (LM). Dia masuk ke Kantor Pegadaian Palembang Jl Merdeka, Kamis pagi (6/4), lalu menggadaikan barang-barang berharganya itu ke loket. Ketika butuh dana cepat untuk modal berbisnis jual beli berlian, nasabah loyal Pegadaian Merdeka sejak tahun 2004 itu tak pernah ambil pusing.

“Selama ada barang (emas, red), saya gadaikan ke Pegadaian. Lebih enak, tidak ribet, tidak banyak syarat. Timbang emas, uangnya langsung cair,” ujar Deby kepada Sumatera Ekspres.

Selang beberapa menit, hari itu dia menerima pinjaman uang dalam jumlah besar senilai Rp75 juta. “Tak ada batasan pinjaman, tergantung seberapa banyak emas atau LM yang dijaminkan. Bahkan saya juga beberapa kali mendapat pinjaman Rp100 juta-Rp200 juta. Gadainya suka-suka, kapan pun bisa,” ungkapnya lagi.

Uang pinjaman itu dikenakan sewa modal (bunga) cukup murah, 1-1,2 persen per 15 hari, dengan jangka waktu 1-120 hari. Tapi Deby biasanya membayar sewa modal per 4 bulan. BACA JUGA: Undian Tabungan Pesirah BSB Banjir Hadiah

Jika ada uang, dia langsung menebus emas perhiasannya dan melunasi pinjaman pokok. “Daripada dijual lebih baik digadai, emas-nya masih tetap aset kita, tinggal bayar bunga. Kalau dijual kan belum tentu bisa beli lagi,” terangnya.

Makanya Deby sangat sering gadaikan emas ke Pegadaian, tak terhitung sudah beberapa kali, pokoknya sering. “Kadang saya juga nggak  ngitung lagi berapa gram perhiasaan cincin, kalung, gelang yang saya setor.

Tahunya masukin barang, karena sudah kenal orang-orangnya (Pegadaian, red). Kita saling percaya saja,” sebutnya. Ya daripada minjam-minjam ke orang atau rentenir untuk modal usaha. Minjam ke bank juga banyak syaratnya, KTP, KK, slip gaji.

Lagipula, lanjut Deby, menyimpan perhiasan atau berinvestasi emas juga tidak ada ruginya, harganya selalu naik setiap tahun. “Emas yang saya simpan, sejak pertama beli masih tetap utuh, bahkan kini harganya selangit,” ujarnya. Sekitar tahun 2002, terangnya, dia membeli emas masih seharga Rp85 ribu per gram. Nah, Jumat (7/4) kemarin sudah di level Rp1.121.000 per gram atau naik lebih dari 10 kali lipat.

Berkat modal pinjaman ini pula yang buat bisnis Deby semakin besar dan berkembang. Omsetnya bahkan sudah ratusan juta per bulan. “Modal yang saya putar memberi keuntungan, menutupi sewa modal yang saya bayar. Makanya betul-betul kebantu, dari kecil-kecilan, sekarang bisnis saya sudah lumayan,” ucapnya.

Dia mengaku hampir 20 tahun menggeluti jual beli barang-barang antik dan perhiasan fashion berlian. “Rangkanya saya beli dari luar (impor, red), assembling-nya di Indonesia, jualnya dari rumah ke rumah (door to door),” ceritanya.

Barang-barang itu dia tawarkan dari harga termurah di bawah Rp10 juta hingga di atas Rp50 juta. Saat ini, seiring jelang Lebaran permintaan perhiasan berliannya terus bertambah.

Nyatanya bukan Deby saja yang merasa beruntung ada Pegadaian, Sri Junita (31) juga merasakan hal sama. Dia baru saja menebus cincin penghargaan suaminya yang didapat dari BUMN tempat bekerja. “Penghargaan 10 tahun karyawan, ada logo perusahaannya. Mau dijual kan sayang, kenang-kenangan, tidak bakal dapat lagi.

Tapi kemarin mau finishing rumah 7x10 meter, belum selesai bangun setahun ini karena kurang uang. Mau beli granit dulu supaya sewaktu-waktu bisa dipasang,” ujar warga Jl Tapak Siring, Lorong Serdang RT 24, Talang Betutu ini.

 Awalnya, cincin seberat 7 gram itu dia gadaikan di Pegadaian PS Mall sekitar pertengahan Februari 2023 dengan masa tempo 120 hari. “Jamin, timbang, cair dapatlah Rp4,7 jutaan. Sewa modalnya Rp50 ribu-an per 15 hari.

Tapi sekarang, berselang 1,5 bulan, suami dapat gaji langsung kami lunasi. Kena bunga Rp200 ribu, masih sangat murahlah, ketimbang menjual cincin berharga,” sebutnya.

Pembayaran sewa modal gampang, tidak harus ke Kantor Pegadaian. Bisa lewat mobile banking, ada kode bayarnya dari Pegadaian setelah akad gadai emas. “Saya kemarin bayar juga via aplikasi Pegadaian Digital.

Tinggal download di PlayStore, nanti di menu ada fitur pembayaran gadai atau cicilan, serba praktis pokoknya,” lanjut lulusan DIII Analis Kesehatan Laboratorium ini.

Karena banyak untungnya, Sri Junita jadi kepikiran menyimpan emas lebih banyak lagi. “Mungkin sewaktu-waktu butuh uang mendadak seperti ini, atau untuk anak sekolah. Anak saya baru berusia 3,5 tahun, tapi sedari dini perlu saya rencanakan.

Biaya sekolah terbaik sekarang mahal, uang masuk TK IT saja hingga Rp10 juta, SPP-nya ratusan ribu, sementara tahun depan anak saya sudah mulai sekolah,” tuturnya.

Lalu, darimana dapat uang kalau tidak disiapkan. “Mau beli perhiasan, tetap harus ngumpul uang dulu, satu suku harganya mencapai Rp5,6 juta,” imbuhnya.

Tapi ternyata, staf Kantor Pegadaian kemarin bilang bisa nabung emas di Pegadaian Digital mulai Rp50 ribu, dapatnya 0,05 gram. Setiap membeli emas, jumlahnya nanti diakumulasi dan bisa dicetak menjadi emas batangan bersertifikat SNI/LBMA 24 karat.

“Akhirnya saya buka Tabungan Emas di aplikasi Pegadaian Digital. Hampir sebulan ini. Setoran pertama kemarin Rp100 ribu, selanjutnya membeli emas seminggu sekali. Diakumulasi, saya sudah menabung 0,4 gram emas senilai Rp400 ribu-an,” paparnya.

Menariknya, tabungan emas ini pun bisa digadaikan via aplikasi. “Lumayan, bisa jadi dana darurat. Kalau tiba-tiba butuh modal usaha, untuk anak sekolah, atau mudik Lebaran nanti,” tandasnya.

Pegadaian Digital sebenarnya sudah diluncurkan PT Pegadaian sejak 1 April 2018. Tujuannya tak lain mempermudah para nasabah dan calon nasabah bertransaksi dengan Pegadaian, tanpa harus datang ke outlet.

Di aplikasi ini, pengguna bisa buka tabungan emas dan cicil emas, gadai online, pengajuan pembiayaan usaha, hingga pembayaran gadai atau cicilan dan top up.

Tercatat jumlah penggunanya telah mencapai 5,3 juta users hingga tahun 2022. Angka ini seperempat dari jumlah nasabah Pegadaian yang dilayani per 31 Desember 2022 sebanyak 21,86 juta orang. Khusus pengguna aplikasi Pegadaian Syariah Digital sendiri 589 ribu orang.

Di PlayStore, aplikasi Pegadaian Digital sudah di-download lebih dari 1 juta kali, dengan rating 3 plus dan bintang 3,7 dari 55 ribu ulasan. Banyak akun telah memberikan ulasan positif terhadap aplikasi ini, seperti akun Nuril Muslichin. “Proses buka tabungan emas simpel dan cepat. Kantor cabangnya juga tersedia di berbagai kota,” tulisnya pada 2 Maret 2023.

Begipula akun Nugrahini Sariningsih menulis pada 18 Maret 2023. “Butuh dana cepat tanpa datang ke Pegadaian, bisa langsung gadai tabungan emas lewat aplikasi. Mudah, cepat, dan yang terpenting nggak cemas kalau kondisi darurat.”

Sementara akun Mawar Rinda ikut memuji aplikasi ini sangat bagus. “Memudahkan kita bertransaksi, mau perpanjang (gadai emas, red) tidak perlu pergi ke Pegadaian, cukup dari rumah. Sudah ada sistem fingerprint jadi aman, aplikasinya mudah dipakai.”

Pengamat Ekonomi Sumsel dari Universitas Tridinanti Palembang, Prof Sulbahri Madjir menjelaskan menabung atau berinvestasi emas sangat menguntungkan bagi semua orang, khususnya dalam menopang permodalan bisnis UMKM maupun menjaga ketahanan ekonomi keluarga.

“Karena sewaktu-waktu, ketika butuh uang mendadak untuk biaya anak sekolah atau modal bisnis, emas mudah dijual atau digadaikan. Nilainya juga terus meningkat setiap tahun dan tidak tergilas inflasi. Berbeda menyimpan uang, nilainya semakin menurun sementara harga barang terus melambung,” ujarnya, kemarin (8/4).

Selain itu, investasinya bisa skala kecil dan dijangkau semua lapisan masyarakat. Kalau investasi rumah atau tanah butuh uang banyak, itu pun jangka panjang dan menjualnya tak mudah.

“Sekarang membeli emas juga tak lagi harus seperti dulu, beli per suku-an. Kini bisa beli logam mulia yang kecil-kecil, pe-graman. Di Pegadaian ada itu, mulai 0,05 gram Rp50 ribu. Bisa membeli, menabung, atau mencicil emas.

Sarana ini sebenarnya memudahkan kita berinvestasi emas,” ungkapnya. Menariknya, emas kecil-kecil itu pun bisa langsung dicairkan menjadi uang.

“Gadai salah satu solusi terbaik mendapat uang cepat jika punya aset emas. Datang saja ke Pegadaian, itu kan awalnya BUMN (sebelum holding, red) yang sudah terkenal.

Kita menyadari anak usaha BRI itu juga tidak akan terlalu besar menarik margin,” terangnya. Pegadaian sudah profesional sejak dulu, dibanding lembaga pembiayaan lain mungkin lebih besar biayanya.

Kalau minjam di bank prosesnya lama dan bunganya lebih mahal. “Meminjam uang boleh saja sepanjang untuk hal-hal produktif (usaha, red). Jika meminjam untuk konsumtif risikonya merusak rencana keuangan masa depan,” tandasnya. (fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan